INHILKLIK.COM, FILIPINA – Presiden Filipina Rodrigo Duterte marah besar terhadap tingkah para polisi nakal dan ia mengancam akan mengirim mereka ke Kelompok Militan yang dikenal kejam yakni, kelompok Abub Sayyaf.
Kemarahannya muncul setelah polisi terbukti terlibat dalam pembunuhan seorang pengusaha Korea Selatan akhir tahun lalu dengan alasan sebagai tindakan dari razia narkoba.
Akhir bulan lalu Duterte juga menghentikan operasi anti-narkoba yang dilakukan Polisi, meskipun ia bersumpah untuk terus maju dengan kampanye narkoba.
Selasa (7/2/2017) kemarin, ia berbicara kepada 400 jajaran polisi berbaris di lapangan istana presiden, bahwa mereka semua sedang diselidiki untuk berbagai pelanggaran, dan menghujat mereka sebagai polisi yang “bodoh, idiot dan anak-anak pelacur”, seperti dilansir Reuters.
“Aku akan mengirim Anda ke Basilan, tinggal di sana selama 2 tahun. Jika Anda dapatkeluar hidup-hidup, Anda dapat kembali ke sini. Jika Anda mati di sana, saya akan memberitahu polisi untuk tidak menghabiskan apa-apa untuk membawa Anda kembali ke sini, tapi untuk mengubur Anda di sana,” ancam Duterte.
Basilan adalah tempat di selatan Pulau dimana kelompok militan Abu Sayyaf berada dan banyak tawanan yang disandera.
Lebih dari 7.700 orang telah tewas sejak Duterte melepaskan tindakan keras terhadap perang narkoba tujuh bulan lalu, dan sekitar 2.500 tewas dalam operasi polisi.
Sementara itu pengusaha Korea Selatan, Jee Ick-joo, tewas di kantor polisi setelah ditangkap karena pelanggaran narkoba. Istri dan pengacaranya mengatakan bahwa hal tersebut berkaitan dengan penculikan dan uang tebusan. Beberapa petugas polisi sedang diselidiki sehubungan dengan kematiannya. (kbk)