ntisari-Online.com –Teknologi drone semakin berkembang. Drone makin canggih, mampu berfungsi untuk mengawasi dan memeriksa berbagai hal dari angkasa, tapi juga bisaberfungsi di bawah air. Contohnya PowerRay yang merupakan drone bawah air yang mampu membantu manusia untuk memancing.
Dibuat oleh PowerVision, perusahaan pembuat drone asal Beijing, Tiongkok, alat yang dilengkapi kamera ini dapat menyelam ke bawah air dan menangkap foto atau video agar kita bisa melihatnya dari daratan atau kapal.
Kita dapat mengakses gambar bawah laut yang telah ditangkap drone tersebut melalui alat kontrol jarak jauh layaknya drone umum yang terbang di angkasa. Tentunya pilihan opsi lain untuk mengaksesnya juga muncul seperti melalui smartphone. Informasinya juga bisa ditangkap oleh kacamata Virtual Reality (VR), sehingga kita bisa seperti benar-benar berada di dalam air.
Dengan pendeteksi ikan, PowerRay dapat memanfaatkan sonar dengan memancarkan gelombang suara sehingga mendapatkan pantulan refleksi pada objek terdekat.
Sistem sonar ini diklaim PowerVision dapat membedakan spesies sehingga kita bisa tahu apa yang mendekat dan membedakan dengan ikan yang ingin ditangkap.
Drone bawah air ini juga bisa ditempeli kail untuk mengangkap ikan yang diinginkan. Fitur lain yang tidak kalah menarik adalah cahaya berwarna biru di drone yang memiliki efek untuk menarik ikan-ikan.
Apa itu drone laut?
Pada bulan Desember 2016 muncul berita tentang drone bawah air milik Amerika Serikat yang ditangkap oleh pemerintahan Tiongkok saat berada di Laut China Selatan. Ini salah satu drone yang bisa menyelam tanpa awak dan dikontrol dari jauh.
Pada dasarnya drone bawah air adalah kapal selam kecil tanpa awak. Karena lebih sulit mengirimkan sinyal radio ke bawah air dibandingkan udara, penggunaan pengendali jarak jauh atau remote control yang umum tidak digunakan. Karena itu alat ini otomatis, bergerak melalui navigasi komputer dan sensor.
AS sendiri telah menggunakan drone bawah air melalui Angkatan Laut sejak akhir tahun 2015. Menurut pihak militer AS, kapal selam dapat meluncurkan Unmanned Underwater Vehichle (UUV) sebagai drone bawah laut.
Secara spesifik mereka menggunakannya untuk eksplorasi bawah air dan pelayanan darurat untuk pencarian dan pertolongan layaknya unit-unit komersial sudah dijual di pasaran.
Inggris pun pernah menggunakan drone bawah laut yakni tipe Bluefin-21 untuk mencari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang terkena musibah pada tahun 2014 saat terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Beijing, Tiongkok.
Fakta yang cukup menarik adalah penggunaan drone bawah laut yang ternyata telah digunakan sejak tahun 1950-an melalui Special Purpose Underwater Research Vehicle (SPURV) buatan University of Washington.
Klaim ini dilakukan oleh Bard Center dor Study of Drone, sebuah pusat penelitian drone di Bard College, Amerika Serikat. Di negara maritim seperti Indonesia, kemungkinan drone bawah air dapat dimanfaatkan oleh militer, pihak swasta, bahkan nelayan sekalipun. (IOC)