INHILKLIK.COM, BRUSSELS - Serangan senjata kimia yang menyebabkan lebih 70 tewas di kota yang dikuasai pemberontak menunjukkan betapa kejahatan perang masih berlanjut di Suriah.
Ini ditegaskan Sekjen PBB Antonio Guterres di Brussels kemarin. "Serangan dahsyat semalam menunjukkan kejahatan perang masih berlanjut di Suriah dan perikemanusiaan diabaikan begitu saja," katanya pada konferensi dunia untuk masa depan Suriah di Brussels, Belgia, kemarin.
Menurutnya, PBB ingin pihak yang terlibat harus diminta pertanggungjawabannya atas kejahatan yang keji itu dan yakin DK PBB akan memikul tanggungjawab itu.
Rusia, yang memiliki hak veto dan pendukung utama Presiden Bashar al-Assad berkata, insiden itu terjadi setelah serangan udara Suriah menghantam gudang milik pemberontak yang menyimpan bahan kimia.
‘’Gudang senjata kimia itu diperuntukkan bagi militan di Irak,’’ kata Kementerian Pertahanan Rusia, dan menambahkan bahwa itulah fakta sebenarnya.
Sementara itu Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan Rabu bahwa beberapa korban memiliki gejala yang mirip dengan paparan kategori bahan kimia yang mengandung zat perusak saraf.
Badan kesehatan PBB juga menyimpulkan hal yang nyaris sama, di mana korban bom kimia itu menunjukkan gejala yang sama , termasuk gangguan pernapasan akut sebagai penyebab utama kematian. ”
“Beberapa kasus muncul untuk menunjukkan tanda-tanda tambahan konsisten dengan paparan bahan kimia organofosfat, kategori bahan kimia yang mengandung zat perusak syaraf,” katanya.
Sedangkan Ketua Liga Arab Ahmed Aboul Gheit mengatakan serangan itu merupakan “kejahatan besar.”
“Menargetkan dan membunuh warga sipil dengan metode ini sangat terlarang dan dianggap sebagai kejahatan besar dan tindakan barbar,” kata Aboul Gheit.
“Siapa pun yang melakukannya tidak akan lepas dari pedang keadilan, dan harus dihukum oleh masyarakat internasional sesuai dengan hukum internasional dan hukum kemanusiaan internasional,” katanya.
Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson mengatakan bahwa “semua bukti” yan ia lihat sejauh ini “menunjukkan ini adalah rezim Assad yang melakukannya, bahwa mereka menggunakan senjata ilegal dalam serangan barbar pada orang-orang mereka sendiri.”
Johnson juga mengatakan bahwa ia “tidak melihat bagaimana pemerintah seperti itu dapat terus memiliki legitimasi yang sah atas orang-orang Suriah.”
Ia menambahkan bahwa ia “ingin melihat orang-orang bersalah membayar harga yang pantas untuk ini.”
Presiden Prancis Francois Hollande menyerukan tanggapan internasional, dengan menyebut serangan itu sebagai kejahatan perang.
Hollande menegaskan kembali kegeramannya atas penggunaan senjata kimia di Suriah dan menyerukan reaksi oleh masyarakat internasional sepadan dengan kejahatan perang ini.
Sumber : riapos.co