INHILKLIK.COM, KORUT - Semenanjung Korea menegang. Khawatir Amerika Serikat akan serang Korea Utara menyebabkan Maskapai Penerbangan China Air menutup rute penerbangan ke Pyongyang, Korea Utara (Korut).
China khawatir perang antara Korut dan Amerika Serikat (AS) akan pecah. Dan langkah ini menurut Metro, Sabtu (15/4/2017), sudah dilakukan sejak Jumat (14/4). Hari kemarin penerbangan dari Beijing ke Pyongyang adalah penerbangan terakhir.
Seperti sering diberitakan, Korut terus mengancam Amerika Serikat. Ancamannya adalah menyerang Negara Paman Sam itu dengan rudal antar-benua yang dipunyai, yang sejauh ini belum kunjung berhasil diuji-coba.
Korut saat merayakan Hari Matahari, hari peringatan kelahiran pendiri bangsa, Kim Il-sung yang ke-105, juga memamerkan rudal antar-benua itu. Dan para pengamat menyebut, perayaan ini akan diikuti uji coba peluncuran rudal nuklirnya.
China adalah negara sahabat Korut. China juga beberapa kali mengutuk program senjata nuklir Korut. Namun karena kedekatan politik dan geografis, maka jika Korut melepas rudal nuklirnya, para ahli memprediksi Korut akan terlebih dahulu memberi peringatan China.
Ketegangan di semenanjung Korea terus meningkat, utamanya setelah Presiden Donald Trump menjabat. Kebijakannya mengirimkan kapal induk ke Korsel memicu kegeraman Korut. Dan itu sebagai pratanda, bahwa Amerika berancang-ancang untuk menyerang Korut.
Untuk menghindari ketegangan ini, Presiden Trump dan Presiden China, Xi Jinping bertemu, dan berakhir dengan memberi sinyal positif terkait Korut. Keduanya setuju untuk bekerjasama meyakinkan Korut membatalkan program nuklirnya. (bpc)