Kanal

Razia Tempat Hiburan Malam Dihujani Peluru

INHILKLIK.COM, PEKANBARU - Dipenghujung razia yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) berujung panas.

Tepat pada dinihari pukul 04.00 WIB, Jumat (5/5), petugas melintas di Jalan Sudirman tiba-tiba melihat dua unit mobil Avanza dan Honda Jazz sedang berhenti didepan tempat hiburan malam Star City.

Sehingga petugas menaruh curiga dan mencoba mendekati kedua mobil tersebut. Namun, para penumpang dan supir mencoba melarikan diri membuat petugas sontak melakukan pengejaran.

" Berhenti, jangan lari," teriak petugas sambil mengejar tiga orang pria dan perempuan. Namun imbau itu tidak diindahkan yang membuat petugas semakin curiga.

Dor, dor. Dua kali tembakan ke udara dilakukan petugas sebagai peringatan dan akhirnya pria dan wanita itu diamankan.

" Saya salah apa pak. Kenapa saya dikejar," tanya salah satu perempuan kepada petugas.

Setelah dilakukan penggeledahan badan dan didalam mobil tidak ditemukan adanya barang bukti baik narkoba maupun barang terlarang lainnya.

Hanya saja petugas saat itu sontak terkejut melihat pria dan wanita tersebut kabur tanpa sebab. Padahal petugas hanya ingin memastikan apa yang terjadi didalam tersebut.

Petugas terpaksa melakukan kembali penggeledahan di tempat hiburan Star City, yang sebelumnya menjadi lokasi pertama dilakukan dirazia oleh BNNP Riau yang melibatkan Satpol PP dan POM TNI sekitar pukul 23.00 WIB, Rabu (5/5).

Dari razia yang diikuti riaupotenza.com, awalnya petugas melakukan penggeledahan di Star City ditemukan sepi pengunjung. Hanya saja satu orang pria diamankan lantaran urine positif narkoba.

Namun pada sekembali ke tempat hiburan ini, puluhan pengunjung terjaring pria dan wanita berpakaian seksi dan dilakukan tes urine, hasilnya pun positif. Tak hanya itu, para pengunjung juga tidak memiliki KTP.

Sebagian memang tampak ada identitas, namun tidak warga Kota Pekanbaru bahkan Riau. Merekam ini ada yang berasal dari Banyuwangi, Medan dan luar daerah lainnya.

Pengunjung ini masuk ke Star City setelah petugas melakukan razia sebelumnya.

Setidaknya, razia yang berlangsung hingga subuh itu telah dilakukan penggeledahan berhadap 11 tempat hiburan malam yang disisir petugas gabungan.

Petugas terdiri dari dua tim. Tim satu
merazia tempat hiburan diantaranya, Permata Karaoke, Sun City, Super Idol, Score dan MP Club.

Sementara untuk tim dua terdiri dari, Star City, Grand Central, Pub Hotel Ratu Mayang Garden, Happy Puppy dan Permata lama.

Rata tempat hiburan malam yang dirazia ini ditemukan kebanyakan sepi pengunjung.

Beberapa pengunjung ditemukan wanita berpakaian seksi dan pria yang sedang menikmati nikmatnya minuman berbagai jenis dan alunan dentuman musik.

Seketika pengunjung kaget melihat puluhan personel gabungan melakukan pemeriksaan urine dan mencari barang bukti narkotika.

Kepala BNNP Riau, Brigjen Wahyu Hidayat menjelaskan, bahwa razia yang dilakukan ini merupakan operasi berantas sindikat narkoba (Bersinar).

" Giat ini rutin kita lakukan untuk mengantisipasi peredaran narkoba ditempat hiburan malam," kata Wahyu yang didampingi Kabid Penindakan dan Pemberantasan Narkotika BNNP Riau, AKBP Haldun.

Dari 11 tempat hiburan malam yang di razia, diamankan 79 orang pria dan wanita. Mereka diantaranya 53 orang positif menggunakan narkotika terdiri dari 35 laki-laki dan 18 perempuan.

Sementara 22 orang tidak memiliki KTP terdapat 12 laki dan 10 perempuan ditindak lanjuti oleh petugas Satpol PP Provinsi Riau.

" Ada empat orang belum dilakukan pemeriksaan urine. Karena saat ingin dilakukan pengecekan mereka tidak bisa buang air kecil," sebut Wahyu.

Sementara barang bukti ditemukan diduga narkotika jenis daun ganja kering satu paket sedang dari salah satu pria berinisial Mi.

Dikatakannya, razia ini sengaja melibatkan Satpol PP Provinsi Riau, karena banyak pengunjung tempat hiburan malam tidak memiliki KTP.

Itu ditemukan pada saat dilakukan razia sebelum ditempat hiburan malam di Pekanbaru maupun di daerah yang ada di Riau.

" Jadi kalau tidak ada KTP kita serahkan ke Satpol PP. Kita juga melibatkan POM TNI," ujar Wahyu.

Menurutnya razia yang dilakukan pada saat itu, terdapat peningkatan pengunjung yang menggunakan narkotika.

Sebab razia tempat hiburan sebelumnya hanya diamankan 50 orang. Sedangkan kali ini terdapat 53 orang. Itu merupakan adakah peningkatan.

Sehingga pihaknya akan terus berusaha melakukan pencegahan masuknya pelaku narkotika ditempat hiburan malam.

" Ada peningkatan sedikit. Nanti kita akan terus melakukan pemberantasan. Bahkan kita juga melakukan koordinasi dengan pengelola tempat hiburan. Baru beberapa hari lalu kita panggil pemilik tempat hiburan malam tersebut," ungkap Wahyu.

Sementara itu sambung dia, sebanyak  53 orang urine positif, maka tindak lanjut dilakukan rehabilitasi atau penyembuhan.

Dari pantauan riaupotenza.com, pada razia yang dilakukan BNNP Riau kali ini, ada beberapa hal yang menonjol.

Diantaranya itu adalah, ditemukan seorang wanita karyawan Grand Central karaoke sedang mabuk disalah satu room.

Sebab saat dirazia, tidak ada satupun room yang berisi pengunjung, sehingga karyawan saja yang bernyanyi.

Wanita tersebut sempat membuat petugas tertawa karena pengaruh minum membuat dirinya pede berceloteh dengan bahasa Inggris.

Kemudian petugas melakukan tes urine namun hasilnya negatif. Perempuan itu mengaku hanya minum minuman beralkohol.

Ada lagi yang terkesan lucu. Ya itu disaat salah satu wanita pengunjung di Pub Hotel Ratu Mayang Garden menangis diangkut petugas lantaran urine positif narkoba.

Sehingga wanita tersebut merengek agar tidak dibawa ke kantor BNNP Riau. Namun dibujuk rayu oleh petugas hingga mengikuti perintah.

Sementara di salah satu room karaoke Happy Puppy, ditemukan puluhan waria sedang berhura ria. (rpz)

Setibanya petugas ke dalam room, para waria ini sontak kaget dan menggelitik. Mereka mengaku hanya bernyanyi saja. Namun setelah dites urine ada beberapa waria urinenya positif menggunakan narkoba, diangkut petugas.

Ikuti Terus InhilKlik

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER