INHILKLIK.COM, BALI - Kanit Reskrim Polsek Denpasar Barat, Bali, Iptu Aan Saputra, membenarkan informasi tentang temuan mayat di sebuah rumah sakit di daerah itu.
"Kami sudah mendengar adanya informasi temuan mayat itu sekitar pukul 16.45 Wita oleh pihak rumah sakit," ungkap Aan kepada pers seperti dilansir RiauBook.com dari tribunnews, Sabtu (13/5/2017).
Meski belum dilaporkan polisi akan menindaklanjuti meninggalnya pria tersebut. Polsek Denpasar Barat akan membuat laporan model A dan mencari saksi-saksi di sekitar lokasi.
"Kami juga akan mengecek CCTV tempat penemuan mayat," tutur dia.
Sebelumnya kepolisian juga menemukan mata uang Malaysia, Ringgit di saku korban.
Sayang, CCTV di lokasi pria yang meninggal tadi mati sejak setahun tahun lalu. Sehingga polisi terpaksa mencari saksi yang berada di dekat korban.
"Kami sedang mencari petugas loket yang bekerja di poliklinik," ujar dia.
Sementara itu, KTP atas nama I Wayan Denes bukan milik korban. Beredar kabar KTP tersebut merupakan orang yang meminjamkan motor kepada korban.
Polisi juga akan menghubungi keluarga korban demi mendapatkan informasi terkait identitas dan asal usul korban. "Kami akan tindak lanjuti kasus ini," ucap dia.
Dokter Instalasi Forensik RSUP Sanglah, dr Kunti menyatakan Mr. X diperkirakan berumur 30-50 tahun memiliki ciri-ciri kulit sawo matang, berat badan 91,5 Kilogram dan panjang badan 160 sentimeter.
"Kumis tercukur dan jenazah laki-laki ini juga memilik rambut hitam dan jenggot," jelas Kunti.
Mengacu pada pemeriksaan luar jenazah, ditemukan tato berupa pisau belati dan tengkorak yang dililiti api di lengan kanan atas serta buah strawberry pada dada korban.
"Terakhir korban mengenakan pakaian hitam bertuliskan Pearl dan celana pendek selutut," Kunti menegaskan.
Kabag Humas RSUP Sanglah, dr Kadek Narianta, mengatakan kejadian itu diketahui pagi dan sudah dilaporkan ke pihak kepolisian.
Saat ditemukan orang tersebut dan dicek tidak ada keluarga dan tidak ada kelengkapan berkas medis. "Kalau pasien kan membawa berkas medis, ini cuma ada data KTP dan ATM," ujar Narianta. (rbc)