INHILKLIK.COM, DUMAI - Berkat kerjasama dengan jajaran Polsek Bagansinembah, akhirnya pelarian buronan yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Sumatera Utara (Sumut) kandas di Baganbatu.
Informasi yang dihimpun riaupotenza.com, Kamis 25(/5) pukul 08.30 WIB, tim Opsnal Polsek Bagansinembah diminta bantuan untuk melakukan penyelidikan terkait keberadaan pelaku pencurian dengan kekerasan (Curas) yang mengakibatkan korbannya tewas. Informasi yang diterima dari tim Polda Sumut itu mengabarkan bahwa pelaku yang sempat kabur ke wilayah Dumai itu sedang dalam perjalanan menuju arah Sumut menggunakan minibus.
“Menindak informasi itu, kita yang sejak awal sudah mengantongi identitasnya, langsung melakukan pemeriksaan terhadap identitas penumpang mini bus maupun bus yang melintas menuju arah Sumatera Utara,” terang Kapolsek Bagansinembah Kompol Eka Ariandy Putra SH SIK yang dikonfirmasi wartawan melalui Kanit Reskrim Iptu Amru Abdullah SIK.
Dengan menurunkan semua unit dalam satuan di Polsek Bagansinembah, operasi yang dipimpin Kanit Reskrim Iptu Amru Abdullah SIK bersama Kanit Lantas Iptu Syafyandra SH juga Panit Reskrim II Ipda Aprino, akhirnya pelaku yang diketahui berinisial DU (30) itu berhasil dibekuk.
“Operasi kita akhirnya membuahkan hasil, pelaku kita amankan dari minibus Karya Agung,” terangnya.
Dijelaskannya, penangkapan itu bermula saat tim menghentikan mini bus Karya Agung BK 7665 LT yang belakangan diketahui dikemudikan oleh Noviandi Sinulingga (30), ketika ditanya identitas, pelaku tidak dapat menunjukkannya.
“Ketika itu, pelaku ini menunjukkan gelagat yang mencurigakan, saat kita minta turun, dia tidak mau dan melakukan perlawanan dan ketika kita lihat ciri-ciri pada pelaku, akhirnya pelaku kita amankan ke Mapolsek,” urai Iptu Amru.
Dan setelah dilakukan interogasi oleh pihak Opsnal Polda Sumut, DU mengaku kalau dialah pelaku yang selama ini dicari. “Setelah berhasil diamankan, pelaku langsung dibawa untuk pengembangan selanjutnya oleh tim Poldasu,” tandasnya.
Terpisah, Supir minibus Karya Agung BK 7665 LT nomor 830 b, Noviandi Sinulingga ketika dimintai keterangan mengaku tidak mengenal pelaku. “Dia naik dari Simpang Bangko, yang naikkan dia agen yang di loket tembak itu, katanya dia mau ke Siantar tapi tak punya uang, uangnya cuma Rp100 ribu, sementara ongkos Rp120 tapi karena agen yang naikkan ya kubawa ajalah,” terangnya.
Ditambahkannya, setelah pelaku menaiki busnya, awalnya pelaku duduk di bangku belakang. Namun setelah makan di Simpang PJR Tanah Putih Balai Jaya, pelaku memohon kepadanya agar dibayarkan makan siang di perjalanan selanjutnya.
“Awalnya bingung juga aku, jadi kusuruh aja dia pindah ke depan dan membantu mencari sewa, ya kujadikan kernet (Kondektur,red) dia bang. Selain membantu aku, juga nanti pas makan di rumah makan bisa gratis, biasanya kan kernet gratis makannya bang,” terangnya.
Sementara itu, Hotma simbolon (26) salah satu penumpang yang berada di sebelahnya juga mengaku tidak mengenal pelaku. “Aku naik dari Simpang Benar tadi bang,” katanya.
“Memang tadi, pas ada razia itu, dia kayak ketakutan, terus topinya diturunkannya, begitu mau berhenti, gemetaran dia bang,” ungkap Hotma. (psw)