INHILKLIK.COM, JAKARTA - Struktur alam semesta dapat diterangkan melalui penjelasan Alquran dan Sains. Buku Tafsir Ilmi memaparkan mengenai struktur alam semesta dengan merujuk pada salah satu ayat Alquran.
"Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan(mu) dengan Tuhanmu," Surah Ar-Ra’d Ayat 2.
Lebih rinci, dalam buku Tafsir Ilmi 'Penciptaan Jagat Raya dalam perspektif Alquran dan Sains' yang disusun oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menjelaskan bahwa alam semesta diciptakan Allah dalam suatu struktur yang sangat harmonis.
Ketika menjelaskan masalah yang berkaitan dengan langit, Allah menerangkan bagaimana langit ditinggikan tanpa tiang seperti yang terlihat. Alam semesta diciptakan menyerupai bentuk sebuah bola besar, yang dindingnya menyatu dengan tiang yang saling bertemu antara dasar, dinding dan atap atau langitnya.
Temuan ilmiah menyatakan teknologi bangunan seperti bola inilah yang menyebabkan suatu konstruksi tidak lagi memerlukan tiang. Tampak bahwa karya dari rekayasa teknologi yang demikian sejalan dengan informasi Alquran.
Selanjutnya dijelaskan juga bahwa benda-benda langit merupakan bagian dari ciptaan-Nya. Allah menjelaskan bagaimana Dia menundukkan matahari dan bulan, dalam arti menetapkan keadaannya yang meliputi fungsi, gerak rotasi dan revolusinya yang terus berlaku sesuai dengan ketetapan waktu yang telah ditentukan.
"Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun," Surah Az-Zumar Ayat 5.
Ketika menjelaskan keadaan matahari yang bersinar, Allah juga menerangkan bagaimana sinar ini memberikan pengaruh pada alam raya, yaitu dengan terjadinya malam dan siang. Fenomena ini merupakan akibat logis dari pergerakan benda-benda angkasa pada porosnya.
Seperti Bumi yang juga berotasi, yang gerakan perputaran ini telah menyebabkan sebagian wilayahnya menghadap matahari dan mendapat sinar sehingga menjadi terang dan sebagian lainnya membelakangi matahari sehingga menjadi gelap. (okz)