INHILKLIK.COM, JAKARTA - Angkatan Udara Mesir langsung mengirim jet tempur dan menggempur basis kelompok bersenjata, diduga sebagai pelaku penyerangan masjid di Provinsi Sinai Utara, Jumat kemarin. Belum diketahui apakah dalam serangan balasan itu berhasil menewaskan para pelaku diduga pengikut Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Sebagai balasan kelompok teroris yang bertanggung jawab dalam serangan di Masjid Al Raudah di Al-Arish, angkatan udara menghancurkan sejumlah kendaraan yang dipakai para teroris," kata Juru Bicara Militer Mesir, Kolonel Tamer Rifai, seperti dilansir dari laman Al Arabiya, Sabtu (25/11).
Rifai menambahkan, serangan balasan itu dilakukan di sejumlah wilayah perbukitan di sekitar Masjid Al Raudah, yang diyakini sebagai lokasi persembunyian kelompok teroris. Angkatan udara Mesir juga menghancurkan bangunan diduga sebagai tempat para teroris menyimpan senjata.
Serangan kelompok bersenjata menewaskan 235 orang, dan melukai 130 lainnya. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyatakan tidak ada korban warga negara Indonesia dalam kejadian itu.
"Kami menerima informasi dari Dubes RI untuk Mesir di Kairo, Helmy Fauzi, bahwa tidak ada korban WNI dalam kejadian di Sinai Utara," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Armanatha Nasir, kepada merdeka.com, Jumat kemarin.
Kabarnya, masjid itu adalah salah satu tempat berkumpul jemaah Sufi. Diduga kuat penyerangnya adalah kelompok bersenjata pengikut Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Dilansir dari laman Associated Press, peristiwa itu terjadi di Masjid al-Raudah, berada di Kota Bir al-Abd berjarak 40 kilometer di sebelah utara Ibu Kota Provinsi Sinai Utara, Al-Arish.
Saksi mengatakan, ketika khatib tengah khotbah Jumat, mendadak terjadi aksi bom bunuh diri. Sesaat kemudian datang empat kendaraan membawa sejumlah orang bersenjata lengkap. Mereka kemudian melepaskan tembakan ke arah masjid serta melempar peledak, buat menghalau jemaah hendak menyelamatkan diri. Kemudian para penyerang menghalangi jalan keluar dari masjid dengan cara meledakkan seluruh kendaraan mereka pakai buat menyerang, lantas kabur.
Meski sampai saat ini belum ada yang menyatakan bertanggung jawab, diduga kuat serangan itu dilakukan oleh kelompok bersenjata yang tunduk kepada ISIS. Kelompok Sufi beberapa kali menjadi sasaran empuk aksi teror ISIS. Pengikut ISIS juga pernah memancung salah satu tokoh Sufi yang merupakan tuna netra, Syekh Sulaiman Abu Heraz, akhir tahun lalu.
Menurut saksi, sebagian besar korban merupakan buruh pabrik garam setempat. Sejumlah korban dibawa ke rumah sakit setempat.
Presiden Mesir, Abdul Fattah al-Sissi, menetapkan tiga hari berkabung nasional atas kejadian itu. Pengawasan di sejumlah fasilitas perlintasan, seperti Bandara Internasional Kairo, diperketat.
Mesir selama ini terus memerangi kelompok bersenjata selalu beroperasi di Semenanjung Sinai. Dalam perjanjian damai diteken pada 1979, Israel dan Mesir berjanji bersama-sama menjaga kawasan itu. (mdk)