INHILKLIK.COM, YERUSALEM – Iran memperingatkan bahwa Teheran akan menyerang sasaran milik Amerika Serikat (AS) dan Israel jika diserang oleh AS. Ancaman itu disampaikan Iran setelah penasihat keamanan Gedung Putih mengatakan Washington akan memberikan tekanan maksimal terhadap Teheran di luar sanksi ekonomi.
Ketegangan antara AS dan Iran telah meningkat sejak Trump menarik Washington dari kesepakatan program nuklir dengan Iran pada Mei. Trump menyebut perjanjian itu cacat dan menjatuhkan kembali sanksi untuk mencekik ekonomi Iran dan memaksa Teheran untuk menegosiasikan kembali perjanjian itu atau mengubah arah kebijakannya.
Kepada Reuters, Penasihat Keamanan Gedung Putih, John Bolton mengatakan bahwa sanksi AS memberikan dampak besar pada perekonomian Iran, namun dia menegaskan bahwa AS ingin menyelesaikan permasalahan ini secara damai.
"Tidak boleh ada keraguan bahwa Amerika Serikat menginginkan ini diselesaikan secara damai, tetapi kami sepenuhnya siap untuk setiap kemungkinan yang diciptakan Iran," kata Bolton saat berkunjung ke Israel pekan ini.
Seorang ulama senior Iran yang dekat dengan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Khamenei pada Idul Adha kemarin mengatakan bahwa "harga peperangan dengan Iran sangat mahal bagi Amerika".
"Mereka tahu jika mereka merugikan negara ini dengan cara sekecil apa pun, Amerika Serikat dan sekutu utamanya di kawasan itu, rezim Zionis (Israel), akan menjadi sasaran," kata Ahmad Khatami sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (23/6/2018).
Khatami yang merupakan ulama terkemuka Iran, mengatakan bahwa tawaran pembicaraan dari Trump tidak dapat diterima karena dia menuntut Teheran untuk menghentikan program rudal balistiknya dan mengurangi pengaruh regional. Kedua isu tersebut tidak disebutkan dalam perjanjian program nuklir 2015.
Garda Revolusi Iran mengatakan dapat menyerang kota-kota Israel dengan rudal jika terancam. Iran juga memiliki proxy di kawasan itu termasuk Hizbullah Lebanon. Iran juga telah menyatakan akan terus memperkuat kapabilitas pertahanannya tanpa memedulikan tekanan AS untuk menghentikan program rudal balistiknya.
Pekan lalu, Ayatollah Khamenei mengatakan, Iran tidak akan memulai perang dan AS akan menghindari konflik secara langsung karena kemampuan militer Iran.
"Tidak akan ada perang ... Kami tidak pernah memulai perang dan mereka tidak akan menghadapi Iran secara militer," kata Khamenei.
(okezone.com)