INHILKLIK.COM, ISRAEL - Menteri Luar Negeri Israel, Avigdor Lieberman menegaskan, Israel tidak akan menghentikan operasi militer di Suriah, meskipun adanya insiden yang mengakibatkan jatuhnya pesawat pengintai Rusia di negara itu.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyalahkan Israel atas insiden ditembak jatuhnya pesawat pesawat Il-20. Moskow menyebut, Israel menyesatkan pihak Rusia dengan memberikan informasi yang salah tentang area serangan udara yang direncanakan di Suriah pada 17 September, sehingga pesawat Il-20 Rusia tidak bisa berpindah ke tempat yang aman.
"Kami telah beroperasi dengan bijaksana dan bertanggung jawab dan hanya dalam kasus di mana kami tidak punya pilihan lain. Jadi, tidak ada yang berubah atau akan berubah. Ini adalah kebijakan kami,” kata Lieberman dalam sebuah pernyataan.
"Kami tidak akan membiarkan Suriah diubah menjadi fasilitas militer utama Iran melawan negara Israel. Kami terus bertindak dan kami memiliki semua sarana dan peluang yang diperlukan untuk tujuan ini,” sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (23/9).
Lieberman kemudian menuturkan, pasukan Israel terus menyematkan harapan mereka pada komunikasi yang baik, yang mereka bentuk dengan unit militer Rusia di Suriah tiga tahun lalu untuk menghindari potensi konflik dan untuk menghindari adanya insiden serupa di masa depan.
“Seluruh insiden sedang dalam pemeriksaan dan kontrol. Kami memiliki dialog yang berkelanjutan. Gambaran umum dan fakta semuanya jelas, dan saya pikir situasinya akan teratasi," tukasnya. (Sindonews)