INHILKLIK.COM, JAKARTA - “Dream, believe, and make it happen”. Agaknya ungkapan bijak ini sangat pas menggambarkan kisah perjuangan wanita cantik bernama Iram Habib.
Gadis yang berasal dari etnis Kashmir di Pakistan ini kerap diremehkan teman – temannya karena bercita – cita menjadi seorang pilot. Sebuah mimpi yang bagi kebanyakan gadis di Kashmir hanyalah mimpi di siang bolong.
Akan tetapi, impian Iram Habib untuk menjadi seorang pilot pesawat terbang komersil terlalu kuat untuk dihancurkan oleh kata – kata pesimis. Jadi, ia memberanikan diri untuk mengungkapkan keinginannya pada orang tuanya saat duduk di bangku kelas 12.
Kendati ia sudah berhasil membujuk orang tuanya, Iram Habib perlu berjuang selama 6 tahun untuk bisa meyakinkan orang yang sangat berjasa dalam kehidupannya itu.
Menurut Iram Habib, mimpi untuk menerbangkan pesawat sudah ada di dalam benaknya selama bertahun – tahun sejak bersekolah.
Wanita muda yang menjadi bagian dari keluarga Muslim dari Kashmir ini mampu menyelesaikan gelar pertama di bidang kehutanan dari Dehradun dan pasca sarjana di bidang yang sama dari Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pertanian Sher-e-Kashmir.
Berjuang mewujudkan mimpi ke Amerika Serikat
Meski mendapat banyak cibiran, mimpi menjadi seorang pilot bagi Iram Habib sudah bulat dan tak bisa diganggu gugat.
Padahal, dari pihak keluarganya yang merupakan pengusaha dan pebisnis, menginginkan agar Iram Habib melanjutkan gelar PhD di bidang kehutanan agar bisa bekerja di pemerintahan.
Seolah tak bergeming dengan segala rintangan yang ada, Iram Habib terus melanjutkan perjuangannya mengejar mimpi menjadi seorang pilot hingga bersekolah penerbangan ke Amerika Serikat.
Iram Habib kemudian berhasil menuntaskan pelatihan penerbangan di Miami, Amerika Serikat pada 2016. Ia lantas segera kembali ke Kashmir untuk mendapatkan lisensi pilot komersial.
Mendapatkan kehormatan sebagai pilot wanita pertama di wilayah Muslim sungguh sebuah mimpi yang menjadi nyata, meskipun perjuangannya penuh liku dan berduri.
Perjalanan yang tidak mudah
Untuk meraih lisensi pilot, Iram Habib menempuh ujian di Amerika Serikat dan terus berlatih hingga 260 jam menerbangkan pesawat. Kendati dirinya mendapatkan lisensi pilot komersial di Amerika Serikat dan Kanada atas dasar jam terbang, tetapi jauh di lubuk hatinya Iram Habib tetap menginginkan bekerja di tanah kelahirannya.
Tidak hanya keluarga yang meremehkannya, tetapi teman – teman dan masyarakat di lingkungannya terus mencibir dengan mengatakan bahwa ia tidak akan pernah mendapatkan pekerjaan sebagai seorang pilot.
Dengan mengulas senyuman lebar, Iram Habib membuktikan cibiran mereka itu salah. Iram Habib telah mendapatkan tawaran pekerjaan pertamanya dari IndiGo dan Goir. Ia bahkan sempat mendapatkan pelatihan di Dubai untuk menerbangkan pesawat jenis Airbus 320.
Di Kashmir sendiri, wanita masih mendapatkan kesempatan yang sedikit untuk mengekspresikan dirinya. Jumlah total penduduk Kashmir ada 20 juta jiwa dan 95% di antaranya menganut agama Islam.
Sumber : muslimahdaily.com