INHILKLIK.COM, PEKANBARU - Kementerian Hukum dan HAM pada tahun ini akan meresmikan penggunaan dua lembaga pemasyarakatan (Lapas) baru di Provinsi Riau.
“Dalam waktu dekat akan meresmikan dua unit Lapas, salah satunya adalah Lapas Narkotika yang sebelumnya di Riau tidak ada,” kata Kepala Kanwil Hukum dan HAM Riau, M. Diah saat peringatan Hari Bhakti Imigrasi 69, di Kota Pekanbaru, Senin.
Ia mengatakan pada tahun ini rencananya juga akan diresmikan Lapas Anak, sebagai fasilitas khusus dari yang selama ini menyatu di Lapas Perempuan.
M. Diah menjelaskan, kedua bangunan Lapas tersebut berlokasi di daerah Rumbai, Kota Pekanbaru. Tahap pembangunannya sudah rampung.
“Pembangunan fisiknya sudah selesai, tinggal operasionalnya,” ujarnya.
Ia berharap dari penambahan dua Lapas tersebut akan bisa mengurangi kepadatan di Lapas dan Rumah Tanahan (Rutan) di Riau. Ia menyontohkan, pada fasilitas Lapas Narkotika pada tiap blok bisa diisi sebanyak 500 napi atau warga binaan.
“Jelas akan cukup signifikan, karena satu blok dalam standarnya akan ada sedikitnya 500 warga binaan. Mudah-mudahan bisa kurangi overload kasus narkotika yang ada di Lapas dan Rutan di Riau,” katanya.
Napi kasus narkotika nantinya tidak akan dicampur dengan napi kasus lainnya, karena akan ditempatkan di fasilitas khusus itu. ”Selama ini napi atau warga binaan kasus narkotika gabung di Lapas dan Rutan, nantinya akan dipusatkan sendiri khusus di Lapas narkotika,” katanya.
Ia menambahkan, Lapas Anak yang baru juga akan berfungsi sama, yaitu khusus untuk menangani warga binaan anak. Selama ini warga binaan anak masih berada di satu gedung dengan Lapas Perempuan Pekanbaru.
Berdasarkan data Lapas Perempuan Pekanbaru, fasilitas itu sudah kelebihan penghuni karena kapasitas aslinya hanya bisa menampung 115 orang namun kini sudah kelebihan lebih dari 100 persen jumlah napi anak dan perempuan.
“Kalau selama ini gedungnya menyatu dengan lapas wanita, nanti akan dipisahkan, akan lebih representatif, gedungnya megah. Dengan demikian Lapas Perempuan bisa dipakai fungsinya akan dialihkan ke perempuan semua,” ujar M. Diah.