INHILKLIK.COM, PEKANBARU - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Riau masih menjadi perhatian ekstra. Pasalnya, kasus DBD di beberapa daerah di Riau memperlihatkan trend peningkatan cukup signifikan. Bahkan untuk korban meninggal dunia meningkat menjadi enam orang.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yulianti Nazir menilai, pihaknya terus melakukan pemantauan secara berkelanjutan terhadap enam korban yang meninggal dunia tersebut dari Kabupaten Kampar, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Rokan Hulu dan Kota Dumai.
“Kita terus melakukan pemantauan, memang dari 12 kabupaten/kota di Riau, 10 daerah diantaranya mengalami kenaikan kasus DBD. Sementara hanya dua daerah saja yang mengalami penurunan kasus dalam periode yang sama,” paparnya.
Untuk gambaran perbandingan kasus DBD pada 2018 di bulan Januari dan Februari terjadi 298 kasus, pada tahun ini di periode yang sama sudah terjadi 696 kasus. Kota Pekanbaru misalnya, yang sebelumnya 100 kasus menjadi 147.
Sementara untuk Kabupaten Kampar 36 kasus menjadi 48 kasus. Pelalawan sebelumnya 8 menjadi 22 kasus, Rokan Hulu sebelumnya 25 menjadi 58 kasus, Indragiri Hulu sebelumnya satu kasus menjadi 113 kasus, Indragiri Hilir sebelumnya sebelumnya 15 menjadi 25 kasus.
Kemudian Kota Dumai sebelumnya 32 menjadi 52 kasus, Bengkalis sebelumnya 8 menjadi 110 kasus, Siak sebelumnya 12 menjadi 56, Rokan Hilir sebelumnya 9 menjadi 24 kasus. Untuk Kabupaten Kuantan Singingi yang sebelumnya 36 menjadi 31 kasus. Kemudian Kepulauan Meranti yang sebelumnya 13 turun menjadi 10 kasus.
Kendati demikian, langkah-langkah antisipasi dan penanganan juga terus dilakukan. Dimana untuk mencegah penyebaran penyakit DBD, bisa dilakukan dengan cara kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) seperti fogging dan 3R juga terus dilakukan. (MCR)