INHILKLIK.COM, PALESTINA - Setiap tahun lebih dari 500 remaja Palestina yang tinggal di Tepi Barat dijebloskan ke penjara Israel tanpa dakwaan yang jelas ataupun melalui proses pengadilan. Israel menyebut hal itu dilakukan atas alasan keamanan.
Salah satu peristiwa yang menjadi tajuk utama pemberitaan adalah saat Ahed Tamimi (16) dipenjara selama delapan bulan pada Desember 2017 karena didakwa memukul tentara Israel.
Selain Ahed, Husam Abu Khalifa pun dipenjara saat berusia 16 tahun. Militer Israel menyebut mendapatkan informasi Husam berencana melakukan serangan dan ada bukti dia mendukung ISIS.
Husam mengklaim dimasukkan ke dalam ruang isolasi yang sebenarnya merupakan toilet.
"Tidak ada yang tahan lama dikurung di sana. Selnya sangat jorok. Itu sebenarnya toilet. Saya tidur di atas selimut yang dibentangkan di lantai. Saya dikurung dalam toilet," ujar Husam.
Setelah 14 bulan dipenjara, Husam dibebaskan tanpa dakwaan. Sebagian anak mengaku mereka dipaksa menandatangani pengakuan dalam bahasa Ibrani yang tidak mereka pahami. Namun hal itu dibantah militer Israel.
Sumber: BBC