Musibah bisa datang kapan saja dan di mana saja, khususnya ketika kita bepergian. Tidak dapat dipungkiri kesadaran berkendara aman di Indonesia masih sangat kecil di kalangan masyarakat, mulai dari tidak mematuhi lampu lalu lintas, tidak mengenakan helm atau sabuk keselamatan, hingga mengabaikan rambu-rambu di jalan. Maka dari itu, tidak heran kalau angka kecelakaan kita termasuk yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara.
Berapa besar kemungkinan kita menjadi korban?
Mengacu kepada data dari Korlantas Polri, sepanjang tahun 2019 tercatat telah terjadi 109 ribu kecelakaan dengan jumlah korban jiwa hingga 30 ribu orang. Dengan kata lain, setiap jam terjadi 10-12 kecelakaan yang merenggut 2-3 korban jiwa, rata-rata per hari akan ada 72 korban jiwa yang muncul akibat kecelakaan di jalan raya. Artinya, kemungkinan kita untuk terkena atau terlibat dengan kecelakaan di jalan sangat besar kemungkinannya, terlebih jika kamu merupakan pengguna sepeda motor karena dari semua kecelakaan yang terjadi, 73,4% melibatkan kendaraan beroda dua tersebut. Dengan melihat data-data tersebut, tentunya muncul pertanyaan di benak kita, apa saja penyebab dari semua kecelakaan ini?
Mulai dari faktor manusia hingga prasarana
Ada banyak faktor yang mempengaruhi besarnya angka kecelakaan di Indonesia, mengambil data dari Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, ada tiga faktor utama yang menjadi penyebabnya:
1. Faktor manusia (61%)
Bukan jadi hal yang mengejutkan ketika faktor manusia menjadi faktor terbesar penyebab kecelakaan di jalan. Faktor ini meliputi kemampuan serta karakter dari pengemudi. Dengan persentase sebesar 61%, ini menjadi penanda bahwa sebagian besar pengemudi di Indonesia kurang laik untuk membawa kendaraa secara baik. Mungkin angka ini bisa dikaitkan dengan maraknya mengajarkan anak di bawah umur cara berkendara namun tidak dibarengi dengan mengajarkan adab berkendara yang baik dan benar. Catatan khusus, lebih dari 40% korban kecelakaan ada di kisaran umur 15 - 35 tahun.
2. Faktor prasarana dan lingkungan (30%)
Di urutan kedua ada faktor prasarana dan lingkungan yang meliputi kondisi lingkungan, jalan raya, dan infrastruktur yang ada. Jika melihat ke daerah selain Jakarta, banyak ditemukan jalan-jalan yang sudah rusak parah, berlubang di setiap sisi dan marka jalannya memudar. Atau ketika musim hujan tiba, Jakarta terendam banjir yang mengakibatkan banyak pengendara mengalami kecelakaan. Semakin buruk lingkungan atau infrastruktur suatu wilayah, maka akan makin sering terjadi kecelakaan di tempat tersebut. Dengan persentase 30%, ini menjadi pertanda bahwa keadaan jalan atau lingkungan di Indonesia masih jauh dari kata laik untuk berkedara dengan aman.
3. Faktor kendaraan (9%)
Di urutan terakhir ada faktor kendaraan yang meliputi kelaikan kendaraan bermotor. Secara mengejutkan faktor kendaraan jadi faktor paling kecil di antara dua faktor sebelumnya dengan jarak persentase yang sangat jauh. Bisa ditarik kesimpulan bahwa pengendara di Indonesia masih memperhatikan faktor kelaikan dari kendaraan yang akan mereka gunakan, khususnya kendaraan pribadi. Berbeda dengan kendaraan umum yang perawatannya kita tidak tahu. Namun bukan berarti faktor ini harus kita anggap enteng. Ingat, 9% masih jadi angka yang cukup besar jika kita lihat total kecelakaan yang terjadi selama satu tahun ke belakang. Terkadang faktor ini jadi elemen kejutan bagi pengendara, maka dari itu kita harus selalsu waspada.
Ikuti aturan dan jadi pengendara yang baik
Sebagai pengguna jalan raya, kita harus sadar bahwasanya tempat tersebut merupakan tempat berkumpulnya banyak orang dengan karakter yang berbeda-beda. Selain itu juga, jalan raya merupakan jalanan umum atau milik bersama dan harus dijaga bersama. Alangkah baiknya jika sekarang kita mulai membenahi diri agar angka kecelakaan bisa ditekan dengan cara:
? Selalu periksa kelaikan kendaraan sebelum bepergian
? Patuhi semua rambu dan lampu lalu lintas
? Patuhi batas kecepatan yang berlaku di setiap wilayah
? Selalu fokus ketika berkendara
Dengan cara-cara sederhana di atas, seharunsnya angka kecelakaan bisa turun dan kita bisa semakin aman, bebas dari rasa cemas ketika berkendara.
Namun seperti kalimat pembuka di atas, musibah bisa datang kapan saja dan di mana saja. Kita mungkin bisa berusaha semaksimal mungkin, namun selalu ada pengecualian yang menyebabkan kita menjadi korban. Untuk memberikan perlindungan yang lebih aman, alangkah baiknya jika kamu mulai menggunakan asuransi jiwa murni, dengan perlindungan tersebut kamu bisa mendapatkan jaminan perlindungan ketika hal-hal buruk datang menimpa. Ingat, selalu waspada ketika berkendara di jalan!