PEKANBARU — Kepala Badan Pusat Statistik – BPS Provinsi Riau Misparuddin mengungkapkan bahwa pelaksaan Sensus Penduduk secara door to door kali ini, akan disesuaikan dengan kemampuan anggaran.
Hal ini disebabkan karena adanya pengurangan dana pelaksanaan Sensus Penduduk secara nasional, akibat merebaknya wabah Covid-19. “Pekerjaan pencatatan kependudukan tetap bisa dimaksimalkan meskipun ada hambatan dari sisi penganggaran. Beberapa metode telah kami persiapkan untuk menyiasati itu,” jelasnya, Rabu, 2 September 2020 di Pekanbaru.
Advertisement
Misparuddin mengatakan, memang terjadi penyingkatan waktu untuk melalukan Sensus Penduduk tahun ini karena terbentur masalah dana. Awalnya, alokasi anggaran yang akan dikucurkan pemerintah untuk kegiatan sensus secara sebesar Rp4 triliun. Namun diturunkan menjadi Rp1 triliun akibat Covid-19.
“Maka kami akan mengkonversikan sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR) untuk gaji petugas pelaksana ‘mencatat Indonesia’. Yang kelas dengan sistem kerja seperti itu, anggaran yang akan dikeluarkan sudah sesuai dengan ketentuan UMM,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kick Off Sensus Penduduk sudah dilaksanakan oleh BPS secara nasional melalui virtual pada 31 Agustus 2020. Kick Off sebagai penanda bahwa kegiatan Sensus Penduduk secara manual di lapangan sudah akan dimulai.
Musparuddin mengatakan, kegitan pendataan di lapangan akan dilaksanakan sepanjangan September 2020, dengan penyingkatan waktu hanya 14 hari kerja. Dalam pelaksanaannya, petugas sensus akan didampingi oleh Ketua RT setempat. (bpc2)