INHILKLIK.COM, MEDAN -- Wakil Bupati Serdang Bedagai (Wabup Sergai) H. Adlin Umar Yusri Tambunan, ST, MSP, berkesempatan memaparkan kondisi stunting di Kabupaten Sergai kepada para tim penilai, bertepatan dengan Penilaian Kinerja (PK) Kabupaten/Kota dalam Upaya Pencegahan dan Penurunan Stunting Terintegrasi Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara (BAPPEDA Provsu) di Hotel Santika Premiere Dyandra & Convention, Medan (Kamis, 30/3/2023).
Dalam paparannya, Wabup Adlin Tambunan menyebut jika Pemkab Sergai terus melakukan beragam upaya untuk menurunkan angka stunting. Bersama Bupati H. Darma Wijaya, dirinya menegaskan jika pihaknya telah merancang berbagai program dalam upaya serius menurunkan prevalensi stunting. Beberapa di antara program tersebut, di antararnya “Dapur Dashat” yang merupakan singkatan dari Dapur Sehat Atasi Stunting.
“Inovasi ini berbentuk pemberian makanan yang memiliki asupan gizi yang baik bagi bayi seperti bubur anjeli, buryam jangkis, bubur jaman tepuy, dan sebagainya,” ucap Adlin.
Selain itu ada pula program orang tua asuh stunting. Wabup Adlin menjelaskan kegiatan tersebut bersifat gotong royong melalui pemberdayaan masyarakat dalam pemenuhan gizi balita stunting terutama dari keluarga kurang mampu, melalui pendanaan yang diberikan oleh orang tua asuh stunting sebesar Rp15.000,-/hari atau Rp450.000,-/bulan Kepada balita stunting minimal selama 6 bulan.
“Kami juga baru-baru ini me-launching program Jemput Ikhlas Persalinan (JIP) Plus. Lewat program JIP Plus ini, para ibu hamil akan mendapatkan perhatian penuh dalam aspek layanan kesehatan. Sesuai namanya, JIP Plus merupakan program layanan yang berfokus membantu para ibu yang mau melahirkan. Jadi dengan program ini, puskesmas akan lebih maksimal menyediakan layanan mulai dari penjemputan sampai persalinan usai,” katanya lagi.
Adlin mengungkapkan, bahkan Bupati Sergai telah mengeluarkan Peraturan Bupati yang mengatur penggunaan Dana Desa dalam penanganan stunting di setiap desa.
“Selain aksi tersebut masih banyak lagi upaya yang kami telah ambil seperti program pencegahan anemia “KBAB RATI”, pemanfaatan sistem informasi lewat program “SIKARBU LIHAT” dan banyak lagi. Tentu kita harap seluruh langkah yang kami ambil dapat memberi hasil terbaik bagi penanganan stunting di Tanah Bertuah Negeri Beradat menuju Indonesia Emas 2045,” tandasnya.
Sebelumnya dalam sambutannya membuka acara Kepala BAPPEDA Provsu Dr. Ir. Hasmirizal Lubis, M.Si menjelaskan PK penurunan stunting ini merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja pemerintdah daerah dalam pelaksanaan 8 aksi konvergensi penurunan stunting.
Hasmirizal menyampaikan bahwa kelompok sasaran pelaksanaan percepatan penurunan Stunting meliputi Remaja, Calon Pengantin, Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan anak berusia 0-59 bulan.
“Peran provinsi adalah melakukan penilaian kinerja terhadap kabupaten/kota dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting di masing-masing wilayahnya. Hal ini dilakukan untuk mengukur, memastikan akuntabilitas, mengevaluasi dan mengapresiasi kinerja kabupaten/kota dalam pelaksanaan konvergensi prevalensi stunting. Dan dari pelaksanaan penilaian ini diharapkan kabupaten/kota semakin termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya dengan penguatan perencanaan dan cara sumber daya manusia dalam upaya penurunan stunting di daerah masing masing,” ujarnya.
Kegiatan PK ini dilakukan selama 3 hari sejak 28-30 Maret 2023 dan diikuti 33 kabupaten/kota se-Sumuta. Ikut hadir mendampingi Wabup Sergai para Kepala OPD terkait. Hadir pula para kepala daerah dan perwakilan dari 33 kabupaten/kota se-Sumut.