Kanal

Jembatan Panglima Sampul Ambruk, Pagi Ini Penggunaan Kempang Diresmikan

INHILKLIK - Jembatan penyeberangan kempang Alai - Gogok di Sungai Perumbi Kecamatan Tebingtinggi Barat selesai dibangun. Penggunaan transportasi air ini telah diresmikan.

Kempang ini difungsikan untuk mengganti jalur lintasan pasca ambruknya Jembatan Panglima Sampul. Jembatan yang ambruk tanggal 22 Mei 2024 itu merupakan penghubung dua desa, Alai - Gogok Darussalam dan juga sebagai jalur terdekat menuju Ibukota Selatpanjang.

Pasca ambruk jembatan itu, beberapa pihak dengan disupport pemerintah daerah langsung membangun jembatan kempang. Hari ini, Senin (27/5/2024) pagi penggunaan kempang penyeberangan langsung diresmikan oleh Plt Bupati Kepulauan Meranti AKBP (Purn) H Asmar.

Pantauan media, peresmian kempang penyeberangan Alai - Gogok digelar di pangkal Jembatan Panglima Sampul. Selain Bupati Asmar, hadir juga Camat Tebingtinggi Barat Rinaldi, Kabag Umum Tarmizi, Kabag Kesra Syafrizal, Kabag Prokopim Alfian.

Hadir juga pihak TNI, Polri, LAMR Tebingtinggi Barat, pihak desa Alai dan Gogok, tokoh masyarakat dan tokoh agama Tebingtinggi Barat.

Asmar mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terlibat pembangunan jembatan kempang. Katanya, pembangunan jembatan itu hanya memakan waktu tiga hari pasca Jembatan Panglima Sampul ambruk.

"Alhamdulillah, pagi ini kita sudah bisa menggunakan penyeberangan kempang. Kita gelar doa bersama di sini, untuk meminta kepada Allah SWT agar kita dijauhkan dari marabahaya dan selalu dilindungi," ujar Asmar.

Kepada pengelola kempang, Asmar menegaskan, anak-anak sekolah jangan pernah dipungut biaya penyeberangan. Kalau pun harus membayar, Asmar siap membayar untuk keperluan penyeberangan siswa menuju sekolah. Selain itu, dia juga minta ada harga khusus untuk guru dan ASN yang hendak bekerja.

"Tolong diingat betul, siswa jangan dikenakan biaya penyeberangan. Untuk guru dan ASN, berikan harga khusus. Karena mereka rutin menggunakan kempang," pinta Asmar.

Sebagai alternatif, Asmar juga mengatakan, sedang intens berkoordinasi dengan Pemprov Riau. Selain untuk pembangunan jembatan baru pengganti Panglima Sampul, juga perbaikan jalan Tenan. Karena, pasca jembatan ambruk, jalan Tenan menjadi alternatif menuju ibukota dari jalur darat.

Hanya saja, hingga saat ini jalan di Tenan masih rusak parah. Selain rusak parah jalan di Tenan juga tidak lebar yang membuat kendaraan roda empat tidak bisa lewat ketika berpapasan berlawanan arah.

"Pemprov Riau sudah berkomitmen akan segera membangun jembatan penyeberangan yang baru. Namun, menjelang itu, kita juga berkoordinasi untuk pembangunan Jalan di Tenan," ujar Asmar.

"Kempang bisa kita manfaatkan untuk sepeda motor dan orang, kalau Jalan di Tenan bisa digunakan untuk mengangkut material," tambah Asmar.

Pasca Jembatan Panglima Sampul ambruk dan tercebur ke laut, akses terdekat menuju ibukota menjadi lumpuh. Kesulitan itu sangat dirasakan oleh warga yang hendak berbelanja dan merujuk pasien ke Ibukota Selatpanjang.

Menggunakan jalan di Tenan, tidaklah dekat. Selisih perjalan lebih 1 jam dari biasanya karena harus melewati beberapa desa sebelum sampai ke Selatpanjang.**

Ikuti Terus InhilKlik

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER