Kanal

BPS: Nilai Tukar Petani Riau Turun 0,66 Persen

INHILKLIK - Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Riau pada bulan Mei 2024 tercatat sebesar 167,50 atau turun sebesar 0,66 persen dibanding NTP April 2024 sebesar 168,62.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau Asep Riyadi mengatakan penurunan NTP ini disebabkan oleh turunnya indeks harga yang diterima petani sebesar 0,49 persen dan indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,18 persen.

"Dari lima subsektor penyusun NTP di Provinsi Riau, hanya subsektor perikanan yang mengalami kenaikan yakin sebesar 0,28 persen," ujar Asep Sabtu (8/6/2024).

Sedangkan empat subsektor lain mengalami penurunan. Kondisi ini lah yang menyebabkan NTP Riau periode Mei 2024 mengalami penurunan.

Empat subsektor itu yakni, subsektor Hortikultura yang turun sebesar 1,84 persen, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat yang turun sebesar 0,66 persen, subsektor Tanaman Pangan yang turun sebesar 0,47 persen dan subsektor Peternakan yang turun sebesar 0,41 persen.

Khusus untuk NTP Perkebunan Rakyat, penurunan yang terjadi disebabkan oleh turunnya indeks harga yang diterima petani.

"Ini disebabkan oleh turunnya indeks harga kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,50 persen, khususnya kelapa sawit dan kelapa," jelasnya.

Lebih lanjut, Asep mengatakan, pada Mei 2024, 5 dari 10 provinsi di Pulau Sumatera mengalami penurunan NTP.

Riau tercatat sebagai provinsi dengan penurunan NTP terdalam keempat se-Sumatera, di bawah Bangka Belitung dengan penurunan sebesar 1,43 persen, Jambi yang turun sebesar 0,96 persen, dan Sumatera Utara yang turun sebesar 0,90 persen.

"Sementara itu, Lampung menjadi provinsi dengan kenaikan NTP tertinggi se-Sumatera," pungkasnya.

Sebagai informasi Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani.

NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.

Ikuti Terus InhilKlik

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER