INHILKLIK - Pejabat Arab Saudi menyatakan, pihaknya memprediksi ada 400.000 jemaah tanpa izin haji menjalani ibadah pada musim haji 2024. Mayoritas dari mereka berasal dari satu negara.
“Kami memperkirakan jumlah jemaah haji yang tidak terdaftar sekitar 400.000. Hampir semuanya berasal dari satu kewarganegaraan,” ujar pejabat Saudi tersebut merujuk ke negara Mesir.
Musim Haji, yang waktunya ditentukan berdasarkan kalender lunar Islam, tahun ini kembali berlangsung di musim panas yang terik di Saudi. Suhu mencapai 51,8 derajat celsius di Masjidil Haram, Makkah pada Senin (17/6/2024), menurut Pusat Meteorologi Arab Saudi.
Dilaporkan, lebih dari 1.100 jemaah meninggal dunia selama musim haji tahun ini, yang kebanyakan akibat cuaca panas ekstrem. Pejabat Saudi mengatakan, sebagian besar jemaah yang meninggal berasal dari Mesir.
Diketahui, jemaah haji yang tidak terdaftar tidak memiliki akses terhadap fasilitas yang disiapkan untuk membuat ibadah haji lebih nyaman, termasuk tenda ber-AC.
Para jemaah tak terdaftar ini juga tidak dapat mengakses bus resmi haji, yang merupakan satu-satunya transportasi di sekitar tempat suci. Akibatnya mereka harus berjalan beberapa kilometer di bawah terik matahari. Dilaporkan, banyak dari para jemaah ini jatuh pingsan karena kelelahan di pinggir jalan hingga meninggal.
Izin haji dialokasikan ke negara-negara dengan sistem kuota dan didistribusikan kepada individu melalui undian.
Biaya ibadah haji yang tinggi, telah mendorong banyak jemaah untuk menunaikan ibadah haji tanpa izin, meskipun mereka berisiko ditangkap dan dideportasi jika tertangkap oleh pasukan keamanan Saudi.
Jalur naik haji tanpa izin diyakini bisa menghemat ribuan dolar bagi pada jemaah haji. Jalur tak terdaftar tersebut menjadi semakin populer sejak 2019 ketika Arab Saudi memperkenalkan visa pariwisata umum, sehingga memudahkan orang untuk memasuki negara kerajaan Teluk tersebut.
Sebelum haji tahun ini, para pejabat Saudi mengatakan mereka telah mengeluarkan lebih dari 300.000 calon jemaah haji dari Makkah yang tidak memiliki izin haji.
Pejabat senior Saudi mengatakan kepada AFP pada Jumat (21/6/2024), bahwa pihaknya mendapat perintah dari atas, untuk mengizinkan jemaah haji tanpa izin yang telah tiba di tempat-tempat suci untuk tetap menjalankan ibadah.