TEMBILAHAN - Ketua Bidang IV BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) yang membidangi Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Infokom, Jaka Saputra mengatakan Inhil memiliki potensi yang luar bisa untuk budidaya kopi jenis liberika.
Tidak sekedar wacana dan teori, budidaya kopi dengan memberdayakan petani sudah dilakukan Jaka di 13 desa di Inhil sejak tahun 2019.
Selain memberikan bibit geratis ke petani, Jaka juga melakukan pendampingan mulai dari menanam, merawat hingga panen. Kini setelah lima tahun, hasilnya pun sudah mulai dirasakan.
"Kami sudah menyebar bibit kopi liberika secara gratis di 13 Desa yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir, Alhamdulillah di tahun 2024 ini kopi liberika Inhil sudah panen dan petani kopi liberika Inhil sudah bisa merasakan hasil kerjanya," ujar Jaka kepada awak media, Selasa (25/06/2024).
Pengusaha muda yang memiliki puluhan cabang bisnis parfum itu juga menambahkan harga jual biji kopi liberika Inhil sangat menjanjikan bagi para petani.
"Untuk harga greenbean kopi liberika untuk saat ini di hargai cukup tinggi yakin 90.000- 145.000 kg, Tentu ini menjadi angin segar bagi petani di Inhil ditengah turunnya harga kelapa dan pinang,” tambah Jaka yang juga memiliki bisnis wedding organizer bernama Anta Permana.
Lanjut Jaka, kopi liberika sangat cocok di budidayakan di Inhil karena kemampuannya untuk dapat beradaptasi diberbagai jenis lahan termasuk gambut, selain itu cocok sebagai tanaman tumpang sari.
Kedepan bersama HIPMI Inhil Jaka mengatakan lebih optimis lagi untuk membudidayakan kopi liberika dalam skala yang lebih besar agar branding kopi asal Inhil dikenal lebih luas lagi dan bersaing dengan kopi-kopi dari daerah lain di Indonesia.