ANTARA/Muhammad Arif Pribadi. |
Menurut Wisnu, penerbangan yang melintasi kawasan Riau dan sekitarnya yang dilanda kabut asap masih normal. "Sejauh ini tidak ada keluhan dari maskapai penerbangan," katanya kepada Tempo, Sabtu, 13 September 2014
Menurut Wisnu, jarak pandang bagi penerbangan masih normal, yakni di atas 1.000 meter. Dengan pertimbangan tersebut, Perum LPPNPI belum mengeluarkan peringatan untuk penerbang atau Notice to Airmen (Notam) bagi pesawat yang melintasi kawasan tersebut. Meski begitu, Wisnu mengatakan, pihaknya terus memantau kondisi di Riau dan sekitarnya, mengingat jalur Batam-Pekanbaru-Tanjung Pinang termasuk rute padat pesawat, "Terutama penerbangan internasional menuju Malaysia." (Baca: Kabut Asap, Pesawat Tak Bisa Mendarat di Jambi)
Kepala Divisi Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan ada 318 titik api di wilayah Sumatera yang menyebabkan kabut asap. Dari keseluruhan titik api, sebagian berada di wilayah Riau. "Pantauan titik api ini memiliki tingkat kepercayaan 70 persen," katanya kepada Tempo.
Titik-titik api tersebut menyebar di wilayah Pelalawan, Meranti, Indragiri Hulu, Rokan Hulu, dan Indragiri Hilir. Kabut asap yang muncul dari titik-titik api tersebut menurunkan jarak pandang di sejumlah wilayah. Di Pekanbaru dan Dumai, jarak pandang hanya 3 dan 4 kilometer. Sedangkan di Pelalawan dan Rengat masing-masing 1 kilometer.
Berdasarkan pantauan Tempo, papan indeks standar pencemaran udara di persimpangan Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru menunjukkan kualitas udara dalam kondisi sedang. Particulate matter 10 berada pada angka 70, jauh di bawah kualitas sehat dengan indikator kurang dari 50. (Tempo)