Kanal

Diskusi Soal Asap di Televisi, Gubernur Riau 'Hilang' Lagi

Diskusi Soal Asap, Gubernur Riau 'Hilang' Lagi    
ktivis Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan melakukan aksi Kamisan di tengah kabut asap yang menyelimuti kota di depan kantor Gubernur, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Riau (13/3). Selain menuntut penuntasan kasus-kasus HAM, jaringan solidaritas korban untuk keadilan juga meminta kepada Pemerintah agar secepatnya menyelesaikan permasalahan kabut asap kebakaran lahan dan hutan di Riau. ANTARA/Rony Muharrman
Pekanbaru (Inhilklik) - Kerugian dari bencana asap akibat kebakaran lahan di Riau mencapai puluhan triliunan rupiah.  Di bumi Lancang Kuning, nilai kerugiannya, kata pimpinan Kamar Dagang dan Industri Riau,  sekitar Rp 15 triliun. 

Belum lagi kerugian yang dihadapi masyarakat di Sumatera Barat,  Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi,  perusahaan penerbangan, pengusaha pariwisata dan pelaku usaha lainnya. Siapa yang yang salah dalam malapetaka asap Riau ini ?

Pertanyaan itu merupakan tema diskusi Indonesia Lawyer Club, yang disiarkan langsung TV One,  Selasa, 18 Maret 2014 malam.  Sayang seribu kali sayang,  Gubernur Riau Annas Maamun dan wakilnya, Arsyadjuliandi Rachman Pun tidak hadir.  Padahal keduanya diundang di acara talk show ini. 

Pembawa Acara Karni Ilyas dibuat bingung dan menuding kedua pejabat tersebut takut. "Entah apa yang ditakutkan kedua pejabat ini, kita disini bukan mencari siapa yang salah," kata Karni, saat membuka acara.

Karni pun menyindir kebiasaan pejabat di Indonesia. "Kalau soal prestasi berebutan tampil, giliran bencana semua menghindar," ujar Karni, geretan, mengomentari bencana asap di Riau yang selalu terjadi tiap tahun, semenjak 17 tahun lalu.

Pembelaan datang dari Kepala Dinas Riau Zulher, Ia mengatakan kedua petinggi Riau itu tidak hadir karena menangani langsung kebakaran lahan di Siak dan Dumai. "Beliau turun ke lokasi, bukan melarikan diri," kata Zulher yang hadir di TV One.

Tapi alasan yang disampaikan Zulher justru berbeda dengan yang disampaikan kepada panitia. "Kenapa alasan berbeda, sebelumnya Pak Annas bilang tidak bisa hadir karena sakit," kata Karni membantah.

Juru Bicara Provinsi Riau Fahmizal Usman, menyampaikan hal yang sama, Gubernur Annas fokus menangani bencana asap. "Keliatannya beliau fokus pada penanganan urusan kabut asap dan arahan dari Bapak Presiden dan urusan pekerjaan," kata Fahmizal, kepada Tempo, melalui pesan singkat.

Tidak hadir dalam diskusi soal Asap bukan pertama kali dilakukan Annas Maamun. Sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dibuat kecewa oleh Annas Maamun lantaran tidak hadir dalam telekonferensi untuk melaporkan kondisi darurat asap Riau melalui video. 

Dalam rapat tersebut, semua satuan petugas diberi kesempatan  memberi penjelasan kepada Presiden perihal penanganan asap. Namun Presiden tidak melihat Gubernur Riau Annas Maamun. 

"Semestinya Gubernur ada disini, langsung laporkan ke saya, sekaligus dengar perintah saya," kata SBY melalui videokonferensi, langsung dari Semarang, Jawa Tengah. Pernyataan SBY ini didengar langsung oleh Satuan Petugas Bencana Asap di Markas Kepolisian Daerah Riau, Jumat, 14 Maret 2014. | tempo
Ikuti Terus InhilKlik

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER