Foto Ilustrasi (oknezoe) |
?"Mereka digerebek oleh warga, kemudian diserahkan kepada kami. Sekarang masih diamankan di kantor," kata seorang petugas Wilayatul Hisbah (polisi syariah) di Kantor Satpol PP dan Wilayatul Hisbah Banda Aceh, Rabu (12/3/2014).
Informasi dihimpun Okezone, kedua perempuan itu masih berusia 15 tahun dan sudah putus sekolah. Keduanya ditangkap warga di sebuah rumah yang selama ini ditempati seorang pelaku pada Selasa 11 Maret malam.
Penampilan sehari-hari keduanya persis laki-laki, berambut cepak dan berpakaian seperti pria. Keduanya sering menginap di rumah itu. Warga sama sekali tak curiga bahkan mengira keduanya pria.
Kecurigaan warga muncul saat ada dua perempuan menyambangi rumah itu dan mereka mengira pelaku akan berbuat hal-hal melanggar norma agama. Warga lantas menggerebek rumah itu dan menyerahkan keempatnya ke polisi syariah.
Petugas hanya menahan dua orang, sementara dua perempuan yang merupakan teman pelaku dibebaskan karena dianggap tak bersalah dan berpakaian sopan.
Di kantor polisi syariah, seorang pelaku mengaku bahwa keduanya merupakan pasangan lesbi yang hanya suka sesama jenis. Remaja korban broken home itu mengaku menjadi lesbi setelah putus dan kecewa dengan pacarnya yang ternyata seorang gay.
"Kecewa banget saya, ternyata pacar saya gay," tuturnya saat diwawancara wartawan.
Hingga siang ini keduanya masih diamankan polisis syariah untuk penyelidikan. Keduanya dinilai melanggar qanun syariat Islam. | okezone