Sejumlah petugas Manggala Agni Kemenhut memadamkan kebakaran di Kabupaten Bengkalis, Riau (4/3). Hingga kini kebakaran lahan dan hutan di Riau belum bisa ditanggulangi optimal akibat cuaca kering yang mengakibatkan kebakaran terus meluas lebih dari 8.000 hektar. ANTARA/FB Anggoro |
Pekanbaru (Inhilklik) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan satelit Tera dan Aqua memantau 443 titik api (hotspot) di sejumlah wilayah Riau. Jumlah ini cenderung meningkat dari hari sebelumnya sebanyak 177 hotspot.
Jarak pandang terbatas hingga 500 meter. "Hospot tersebut pantauan satelit pagi tadi pukul 07.00," kata Kepala Seksi BMKG Pekanbaru Slamet Ryadi di Posko Penanggulangan Bencana Asap Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Sabtu, 8 Maret 2014.
Slamet mengatakan, pada pagi tadi, jarak pandang di Pekanbaru masih di batas normal 1.000 meter. Namun, menjelang siang, jarak pandang semakin berkurang menjadi 500 meter akibat kabut asap semakin pekat. Prakiraan BMKG, sejumlah wilayah Riau masih dilanda cuaca cerah tapi tidak berawan, disertai kabut asap.
Curah hujan relatif minim, tapi potensi hujan intensitas ringan bakal terjadi di wilayah Riau bagian selatan Kuantan Singingi dan Indragiri Hulu. "Ada peluang hujan tapi sangat ringan pada sore nanti di wilayah selatan," ujarnya.
Kabut asap pekat turut mengganggu aktivitas penerbangan di Pekanbaru. Lima pesawat terpaksa menunda penerbangan, sedangkan dua pesawat lagi terpaksa membatalkan pendaratan di Pekanbaru. Jarak pandang berkisar 400-800 meter.
"Asap sangat pekat menutupi landasan pacu, mengganggu jarak pandang bagi pilot pesawat," kata Baiquni kepada wartaan, Sabtu, 8 Maret 2014.
Adapun lima pesawat yang menunda penerbangan adalah Air Asia AK 1341 dari Kuala Lumpur, Lion Air JT 390 dari Jakarta, Garuda 172 dari Jakarta, Citilink QG 932 dari Batam, dan Batik Air ID 6855 dari Pekanbaru tujuan Jakarta.
Dua penerbangan lagi membatalkan pendaratan di Bandara SSK II Pekanbaru, yakni Silk Air MI 252 dari Singapura yang terpaksa kembali (back to base) ke Bandara Changi Airport, sedangkan Batik Air ID 6852 dari Jakarta terpaksa alihkan pendaratan ke Bandara Hang Nadim Batam. "Pesawat akan kembali terbang jika jarak pandang sudah mulai normal," ujar Baiquni. | tempo