Tembilahan (Inhilklik) - Tidak hanya tenaga medis seperti bidan, ternyata Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) saat ini juga masih kekurangan tenaga dokter, baik itu dokter umum maupun dokter spesialis.Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Inhil, H Rasul Alim. Menurut mantan Direktur RSUD Puri Husada ini, secara rasio Inhil memang sangat kekurangan tenaga doker umum dan spesialis.
‘’Saat ini kita baru memiliki 46 dokter umum dan spesialis. Jumlah itu sangat kurang sekali kalau dibandingkan dengan rasio jumlah dokter dan penduduk,’’ ujar Rasul, Rabu (29/1).
Seharusnya, lanjut Rasul, 100 ribu penduduk ada 48 tenaga dokter. Artinya jika penduduk Inhil mencapai 800 ribu jiwa, jumlah dokternya 384 orang. Meski masih kekurangan, namun Dinas Kesehatan tetap berupaya maksimal dalam memenuhi pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
‘’Selama ini kami harus pandai-pandai untuk memanfaatkan tenaga dokter yang ada. Alhamdulillah, semua bisa kami atasi dan proses pelayanan kesehatan tetap berjalan sesuai harapan,’’ katanya.
Agar jumlah dokter sesuai dengan rasio, Pemerintah Kabupaten Inhil terus berupaya menambah jumlah tersebut melalui penerimaan pegawai negeri sipil (PNS) dan cara-cara lain. Meski pada akhirnya, penerimaan PNS harus diputuskan oleh pemerintah pusat.
‘’Setiap ada penerimaan pegawai, kami selalu mengusulkan penambahan tenaga medis. Walaupun pada akhirnya, kelulusan itu berada di tangan peserta masing-masing. Demikian pula dengan tenaga kesehatan lainnya seperti bidan dan tenaga keperawatan,’’ tutur Rasul.
Semua unsur medis itu sama-sama sangat dibutuhkan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Apalagi di zaman teknologi seperti saat ini. Masyarakat tidak bisa lepas dari peran aktif tenaga medis. Karena kebutuhan medis sudah menjadi kebutuhan pokok bagi setiap kehidupan. (*)
Source: riaupos.co