Pekanbaru (Inhilklik) - Sejumlah portal berita online di Riau tengah menggagas pembentukan Asosiasi Media Online Riau. Hal ini dipandang perlu mengingat perkembangan dan pertumbuhan media online khususnya di Riau semakin pesat.
Selain itu, minat baca masyarakat terhadap media online juga terus berkembang. Hal ini disebabkan perkembangan teknologi internet di Indonesia, termasuk Riau, yang terus membaik.
Kondisi ini menyebabkan pembaca media massa cetak pun berangsur berpindah ke media online. Karena keseharian masyarakat saat ini begitu padat dengan pekerjaannya sehingga tidak terlepas peran internet sangat dibutuhkan.
''Selain mudah diakses, biaya akses media online jauh lebih murah ketimbang membeli media cetak. Media online ini gratis, tapi masyarakat bisa mengakses berita aktual yang sangat variatif dari seluruh belahan dunia,'' terang Didi Kurnia, pengamat media di Riau.
Berdasarkan fakta tersebut, Pimpinan Umum/Pimpinan Perusahaan politikriau.com menggagas pembentukan Asosiasi Media Online Riau. Tujuannya, untuk melakukan sosialisasi lebih gencar tentang keberadaan media online dan keuntungannya.
''Asosiasi ini akan terus memberikan pencerahan kepada masyarakat luas betapa pentingnya ketepatan dan kecepatan sebuah informasi. Di era teknologi canggih saat ini kita harus mampu berinteraksi secara global, dan sudah bukan waktunya lagi untuk mendapatkan sebuah informasi dengan harus menunggu terlebih dulu,'' ungkap Didi.
Kesadaran pembaca media online sampai saat ini trendnya terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Juga, telah terjadi transisi pola baca masyarakat dari media cetak ke media online.
Tak cuma pembaca saja, para pebisnis pun terus mempercayakan iklan-iklan produk mereka kepada media online.
Didi memaparkan, data terakhir tahun 2012 menyebutkan, belanja iklan media digital secara nasional tumbuh sekitar 30 persen. Tahun 2011 nilainya hanya Rp 1.018 triliun dan pada tahun 2012 meningkat menjadi Rp 1.326 triliun.
''Saya bersama rekan Hermanto Ansam (Pemimpin Redaksi GoRiau.com) menggagas pembentukan asosiasi ini agar terus berkesinambungan melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas tentang portal berita online. Bagi rekan-rekan media online yang serius bergabung mari bersama-sama menjalankan program-progam asosiasi ini,'' terangnya.
Ada beberapa persyaratan digariskan untuk bergabung ke dalam asosiasi. Ini dilakukan guna memotivasi seluruh anggota asosiasi agar serius mengelola medianya.
Peringkat media online untuk sementara 4.000 ke bawah dulu untuk Indonesia sesuai dengan patokan alexa.com. Dan, bagi pembaca bisa melihat ranking sebuah portal di www.alexa.com. Disitu diketahui ranking ke berapa media online secara internasional dan di Indonesia.
''Kita tidak menafikan bahwa keberadaan media cetak masih sangat dibutuhkan. Hanya lihat juga level media cetaknya. Untuk promosi ilkan, media cetak sekelas Tribun Pekanbaru dan Riau Pos tentu masih diunggulkan. Khusus media online, jumlah pembaca jika dihitung perhari, perminggu, dan perbulan, sangat jauh lebih besar dibandingkan media cetak yang ada di Riau diluar kedua koran itu tadi,'' papar Didi Kurnia. (goriau.com)
Selain itu, minat baca masyarakat terhadap media online juga terus berkembang. Hal ini disebabkan perkembangan teknologi internet di Indonesia, termasuk Riau, yang terus membaik.
Kondisi ini menyebabkan pembaca media massa cetak pun berangsur berpindah ke media online. Karena keseharian masyarakat saat ini begitu padat dengan pekerjaannya sehingga tidak terlepas peran internet sangat dibutuhkan.
''Selain mudah diakses, biaya akses media online jauh lebih murah ketimbang membeli media cetak. Media online ini gratis, tapi masyarakat bisa mengakses berita aktual yang sangat variatif dari seluruh belahan dunia,'' terang Didi Kurnia, pengamat media di Riau.
Berdasarkan fakta tersebut, Pimpinan Umum/Pimpinan Perusahaan politikriau.com menggagas pembentukan Asosiasi Media Online Riau. Tujuannya, untuk melakukan sosialisasi lebih gencar tentang keberadaan media online dan keuntungannya.
''Asosiasi ini akan terus memberikan pencerahan kepada masyarakat luas betapa pentingnya ketepatan dan kecepatan sebuah informasi. Di era teknologi canggih saat ini kita harus mampu berinteraksi secara global, dan sudah bukan waktunya lagi untuk mendapatkan sebuah informasi dengan harus menunggu terlebih dulu,'' ungkap Didi.
Kesadaran pembaca media online sampai saat ini trendnya terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Juga, telah terjadi transisi pola baca masyarakat dari media cetak ke media online.
Tak cuma pembaca saja, para pebisnis pun terus mempercayakan iklan-iklan produk mereka kepada media online.
Didi memaparkan, data terakhir tahun 2012 menyebutkan, belanja iklan media digital secara nasional tumbuh sekitar 30 persen. Tahun 2011 nilainya hanya Rp 1.018 triliun dan pada tahun 2012 meningkat menjadi Rp 1.326 triliun.
''Saya bersama rekan Hermanto Ansam (Pemimpin Redaksi GoRiau.com) menggagas pembentukan asosiasi ini agar terus berkesinambungan melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas tentang portal berita online. Bagi rekan-rekan media online yang serius bergabung mari bersama-sama menjalankan program-progam asosiasi ini,'' terangnya.
Ada beberapa persyaratan digariskan untuk bergabung ke dalam asosiasi. Ini dilakukan guna memotivasi seluruh anggota asosiasi agar serius mengelola medianya.
Peringkat media online untuk sementara 4.000 ke bawah dulu untuk Indonesia sesuai dengan patokan alexa.com. Dan, bagi pembaca bisa melihat ranking sebuah portal di www.alexa.com. Disitu diketahui ranking ke berapa media online secara internasional dan di Indonesia.
''Kita tidak menafikan bahwa keberadaan media cetak masih sangat dibutuhkan. Hanya lihat juga level media cetaknya. Untuk promosi ilkan, media cetak sekelas Tribun Pekanbaru dan Riau Pos tentu masih diunggulkan. Khusus media online, jumlah pembaca jika dihitung perhari, perminggu, dan perbulan, sangat jauh lebih besar dibandingkan media cetak yang ada di Riau diluar kedua koran itu tadi,'' papar Didi Kurnia. (goriau.com)