Agar Harga Semakin Kompetitif, PT KIG Akan Pangkas Jalur Distribusi Ekspor Produk Kelapa
INHILKLIK.COM, TEMBILAHAN - Badan Udaha Milik Daerah (BUMD) PT Kelapa Inhil Gemilang (KIG) milik Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) terus menggenjot persiapan untuk penerapan Sistem Resi Gudang (SRG).
Direktur Utama PT KIG, Ibnu Utama mengatakan pihaknya secara bertahap telah melakukan kegiatan-kegiatan bisnis sembari mengimplementasikan semua rencana perusahaan seperti yang telah diamahkan oleh Pemerintah Daerah.
"Beberapa sektor sudah jalan seperti trading dan pengolahan kopra putih, untuk hari ini kapasitas produksi kopra putih kita satu ton perhari," ujar Ibnu ketika dikonfirmasi awak media, Senin (22/03/2021).
Ibnu menjelaskan kemampuan memproduksi Kopra Putih adalah sebagai fungsi "buffering" stabilisasi harga ketika Sistem Resi Gudang dijalankan secara terbuka melalui aplikasi online.
Dilanjutkan Ibnu, selain trading dan produksi kopra putih, PT KIG juga tengah menyiapkan Badan Usaha Pelabuhan (BUP) untuk mengoerasikan Pelabuhan Parit 21 Tembilahan.
Pada 12 Maret 2021 lalu, PT KIG bersama Pemda Inhil telah melakukan pertemuan dengan pihak kementrian Perhubungan untuk yang salah satu tujuannya menggesa pengaktifan penuh pelabuhan parit 21 dan masuk dalam Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN).
Ibnu menjelaskan, jika Pelabuhan Parit 21 telah aktif dengan ditopang infrastruktur yang memadai maka jalur distribusi perdagangan kelapa yang menjadi komoditi utama Kabupaten Inhil bisa dipangkas atau diperpendek sehingga akan berdanpak pada harga kelapa yang semakin kompetitif.
Selama ini, jalur ekspor komoditi kelapa dan produk turunannya dilakukan melalui pelabuhan yang ada di Jambi, Palembang, Tanjung Priok dan Jakarta, sehingga berdanpak pada biaya transportasi yang tinggi.
"Jika pelabuhan kita Pelabuhan Parit 21 kita fungsikan secara penuh maka jalur distribusi akan terpangkas, tidak hanya berdanpak pada harga komoditi kelapa saja, sektor lain juga akan mendapatkan danpak positifnya," kata Ibnu.
Untuk sektor hulunya, Ibnu menyampaikan PT KIG fokus pada pembinaan dan kolaborasi dengan BUMDes yang ada di desa-desa baik dari segi trading maupun pengembangan produk turunan kelapa. Saat ini PT KIG juga sudah menyiapkan masketplace berbasis online yang segera dilounching untuk mendukung memasarkan produk BUMDes dan UMKM yang ada di Inhil.
"Jadi disektor hulunya kita fokus pada BUMDes dan UMKM, ditengah ada SRG dan hilirnya ada Badan Usaha Pelabuhan untuk mengelola sektor pelabuhan. Harapan kita PT KIG didukung semua pihak dan kepada masyarakat agar bersabar menunggu semuanya bisa berjalan karena banyak tugas dan pekerjaan yang harus kita persiapakan, tidak bisa secara instan saja," tutup Ibnu.