Untuk Jerat Pihak Lain, KPK Berharap Rusli Zainal Buka-bukaan
Jakarta (Inhilklik) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih fokus terhadap
Rusli Zainal dalam penyidikan perkara korupsi revisi Peraturan Daerah
(Perda) Pekan Olahraga Nasional XVII di Riau. KPK belum akan menjerat
para anggota DPR RI yang juga disebut dalam perkara itu.
Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, menjawab diplomatis ketika ditanya dugaan keterlibatan oknum anggota dewan yang berkantor di Senayan. Dia malah mengatakan, penyelesaian kasus PON ini sebenarnya sudah diujung.
"Ini kan memang kasus RZ dalam kaitan semua kasus suap PON, salah satu ujungnya di sini," kata dia di Kantor KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Kamis (22/8).
Sebelumnya, KPK diketahui telah memanggil sejumlah anggota DPR RI dalam perkara suap PON Riau. Bendum Partai Golkar, Setya Novanto termasuk di dalamnya. Nah, menurut BW, sapaannya, para saksi itu dipanggil untuk mengkonfirmasi beberapa kegiatan dan informasi yang bisa memberikan dasar justifikasi yang lebih kuat bagi KPK.
"Untuk segera menyelesaikan pemeriksaan terhadap RZ ini. Ini belum kemana-mana lagi. Tapi mudah-mudahan dari gubernur ini akan ada informasi lebih lanjut. Biasanya KPK seperti itu," imbuhnya. [RMOL]
Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, menjawab diplomatis ketika ditanya dugaan keterlibatan oknum anggota dewan yang berkantor di Senayan. Dia malah mengatakan, penyelesaian kasus PON ini sebenarnya sudah diujung.
"Ini kan memang kasus RZ dalam kaitan semua kasus suap PON, salah satu ujungnya di sini," kata dia di Kantor KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Kamis (22/8).
Sebelumnya, KPK diketahui telah memanggil sejumlah anggota DPR RI dalam perkara suap PON Riau. Bendum Partai Golkar, Setya Novanto termasuk di dalamnya. Nah, menurut BW, sapaannya, para saksi itu dipanggil untuk mengkonfirmasi beberapa kegiatan dan informasi yang bisa memberikan dasar justifikasi yang lebih kuat bagi KPK.
"Untuk segera menyelesaikan pemeriksaan terhadap RZ ini. Ini belum kemana-mana lagi. Tapi mudah-mudahan dari gubernur ini akan ada informasi lebih lanjut. Biasanya KPK seperti itu," imbuhnya. [RMOL]
Loading...