Ilustrasi (Foto/Int)
INHILKLIK.COM, TEMBILAHAN - Indonesia menjadi salah satu negara yang menjadi incaraan bandar narkoba untuk berjualan barang haram tersebut.
Hal ini dikarenakan, harga narkoba di Indonesia tergolong mahal dibandingkan negara lain. Bukan itu saja, pengguna narkoba di Indonesia juga masih banyak.
Demikian disampaikan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kepri Brigjen Pol Drs Nixon Manurung M.AP, Senin (27/2/2017) dalam kegiatan Bincang santai bersama Kepala BNN, Akademisi dan Jurnalis Kriminal (Jungkik) Batam di Bandung Resto, Nongsa Batam.
"Indonesia masih menjadi pasar terbesar karena harga di Indonesia masih mahal dibandingkan negara lainnya," sebut Nixon.
Mengetahui harga di Indonesia sangat mahal, para penyelundup memanfaatkan segala cara. Apalagi wilayah Kepri merupakan wilayah perbatasan. Ada beberapa negara yang berbatasan langsung dengan Kepri.
"Jadi, Kepri ini menjadi salah satu jalan bagi mereka untuk memasukan barang haram itu. Tugas kita disini, bagaimana kita menutup pergerakan mereka," sebutnya lagi.
Kemudian dikatakan Nixon, para bandar di Indonesia ini semuanya sangat jaya dan kaya raya.
Mereka juga bisa melakukan doktrin kepada jaringan mereka. Tak heran, jika ditangkap, para pengedar ini memilih untuk tutup mulut dibandingkan memberitahu siapa pemain besarnya.
"Mereka sudah didoktrin, mereka bilang keluarga mereka dijamin. Makanya sangat susah untuk membuka sebuah jaringan," sebutnya lagi.
Ke depannya, BNNP Kepri meminta setiap Akademisi disetiap kampus membuat sebuah acara, bagaimana di Kepri ini masyarakatanya tidak mau lagi mengkonsumsi narkoba. "Bagai mana caranya, kita harus buat anak-anak ini gak mau ke diskotek. Nggak mau lagi pakai narkoba," tegasnya.(tribunbatam)