Simulasi Unjuk Rasa Anarkis Di Depan Kantor PN Bengkalis (foto/int)
INHILKLIK.COM, BENGKALIS - Aksi saling dorong tak terelakkan saat pengunjukrasa memadati halaman kantor Pengadilan Negeri (PN) Bengkalis. Sekitar puluhan massa berunjukrasa, Jum'at (31/3/17) pagi kemarin. Unjukrasa dipicu ketidakpuasan salah satu anggota keluarga terdakwa kasus pembunuhan atas putusan PN Bengkalis yang dinilai tidak obyektif dan transparan.
Massa yang sudah menggelar orasi di depan kantor kemudian memaksa masuk ke Halaman PN Bengkalis, namun memperoleh pengawalan ketat 101 personil aparat kepolisian yang dikerahkan Polres Bengkalis. Terjadi aksi saling dorong antara massa dengan petugas kepolisian, pengunjukrasa yang semakin beringas dan terus memaksa masuk ke Kantor PN Bengkalis.
Dalam aksi unjukrasa itu, Ketua PN Bengkalis Sutarno memberanikan diri dan bersedia menemui para pengunjukrasa dan memberikan penjelasan, namun massa tetap tidak terima dengan penjelasan atas putusan. Massa mulai sulit mengontrol emosi, kemudian Petugas Dalmas Polres Bengkalis pukul mundur dan membubarkan secara paksa dan pukul mundur.
Tak hanya itu, aksi saling dorong kembali terjadi, melihat massa semakin beringas petugas melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan pengunjukrasa. Petugas juga mengamankan seorang pengunjukrasa diduga sebagai provokator aksi. Dan massa berhasil dibubarkan petugas.
Lagi-lagi, aksi saling dorong dan saling bersitegang antara aparat kepolisian dan massa pendemo ini bukan sungguhan, melainkan hanya kegiatan simulasi pengendalian dan pengamanan unjukrasa yang dilakukan massa ke PN Bengkalis atas kasus yang ditangani. Simulasi melibatkan jajaran PN Bengkalis dan Polres Bengkalis.
Selain menggelar simulasi unjukrasa ini, sebelumnya PN Bengkalis juga menggelar simulasi terjadinya kebakaran kantor. Simulasi dilakukan di Halaman Kantor PN Bengkalis melalui pelatihan singkat oleh Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bengkalis.
Dua unit mobil Damkar disiapkan untuk proses simulasi dan langkah pertama ketika terjadi kebakaran. Pembekalan diantaranya dengan memanfaatkan, fasilitas yang ada di kantor seperti APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dan menggunakan alat sederhana.
Ketua PN Bengkalis DR. Sutarno usai gelar simulasi mengatakan, dalam rangka menyonsong dan melaksanakan program 100 hari akreditasi dan pekan depan tim akan melakukan audit, pihaknya melakukan semua persiapan dari hal-hal kecil dan paling besar. Diantaranya, melakukan simulasi penanganan unjukrasa dan kebakaran.
Dipaparkan Sutarno, seperti upaya penanganan unjukrasa PN Bengkalis harus siap, dengan resiko yang akan terjadi. Pengadilan yang menangani perkara-perkara menarik perhatian masyarakat atau ada kelompok yang tidak puas, sehingga memaksakan kehendak dengan unjukrasa apalagi yang bersifat anarkis.
“PN Bengkalis bekerjasama dengan jajaran Polres Bengkalis dalam simulasi bagaimana menghadapi pengunjukrasa yang anarkis dan menjadi resiko terjelek yang harus dihadapi. Barangkali ada kelompok masyarakat yang tidak puas dengan putusan Kami. Insyaallah, Kami siap menangani unjukrasa dan kebakaran,” ungkapnya.
Ia juga berharap, dukungan, mudah-mudahan, PN Bengkalis layak terakreditasi. “Doa restu kritikan, saran dapat disampaikan, Kami terbuka dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada pencari keadilan,” imbuhnya. (rpc)