Ilustrasi (Foto/Int)
INHILKLIK.COM, BENGKALIS - Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, bertekad untuk memperkecil jumlah impor beras dari luar daerah untuk kebutuhan beras di kabupaten berjuluk "Negeri Junjungan" itu.
"Meskipun belum sepenuhnya kita bisa memenuhi kebutuhan beras di Kabupaten Bengkalis, namun dengan tekad dan usaha keras, setiap tahunnya kita harus berupaya untuk memperkecil jumlah impor beras dari luar daerah," kata Bupati Bengkalis, Amril Mukminin di Bengkalis, Rabu.
Dia mengatakan, kebutuhan beras untuk Kabupaten Bengkalis sebanyak 56.031 ton setiap tahunnya, sedangkan jumlah produksi beras yang dihasilkan oleh petani di daerah itu baru sekitar 16.861 ton.
"Ini artinya kita masih kekurangan besar sebanyak 39.170 ton, untuk memenuhi kebutuhan itu kita terpaksa harus mengimpor atau mendatangkan beras dari daerah lain, dan tentunya ini merupakan sebuah tantangan besar dan sekaligus peluang pagi kita semua, untuk meningkatkan hasil produksi padi di daerah ini," katanya.
Dia melanjutkan, pemerintah Kabupaten Bengkalis akan terus memberikan prioritas terhadap program peningkatan produksi padi untuk memperkecil jumlah impor beras tersebut.
"Karena itu, masyarakat Bengkalis agar tetap konsisten mengeluti pertanian padi dan tidak mengalih fungsikan lahan sawah menjadi kebun sawit atau karet, jangan sampai sawah menjadi lahan perkebunan sawit, jangan menyalahkan alam apabila kita hanya bisa panen sekali setahun. Kita harus kerja keras dan kreatif," kata dia.
Untuk meningkatkan hasil produksi padi, selain memberikan prioritas terhadap program dan kegiatan peningkatan produksi, Pemerintah Bengkalis juga melakukan berbagai upaya, termasuk upaya membangun dan merevitalisasi lahan serta saluran irigasi, pengadaan sarana dan prasarana pertanian lainnya.
"Sebab Pemerintah Pusat menargetkan tahun 2017 kita sudah swasembada pangan, dan tahun 2045 Indonesia ditargetkan menjadi lumbung pangan dunia," ujarnya lagi. (hrc)