Kembali Terjadi, Wartawan Menjadi Korban Kekerasan di Pekanbaru

Rabu, 19 April 2017

Ilustrasi (Foto/Int)

INHILKLIK.COM, PEKANBARU - Kasus pemukulan terhadap Wartawan kembali terjadi. Kali ini salah seorang pimpinan redaksi koran mingguan bernama Uparlin.

Kasus pemukulan diduga dilakukan oleh
oknum yang bekerja di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru pada Selasa (18/4) sekitar pukul 12.30 WIB.

Kapolsek Sukajadi, Kompol Hermawi membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan korban.

" Ya, korban melapor ke kita. Laporan sudah kita terima. Pelaku masih kita lidik," jawab Hermawi kepada Pekanbaru Pos, diruang kerjanya, Rabu (19/4) siang.

Laporan korban yang diterima sesuai dengan Nomor laporan polisi stpl/172/ib/riau/resta pku/Polsek Sukajadi.

Hermawi mengaku telah memeriksa seorang saksi dari Bapenda Kota Pekanbaru berinisial S.

Dalam laporan itu, lanjut dia, bahwa korban mengambil foto mobil kepala Bapenda Kota Pekanbaru lantaran melihat nomor polisi B 931 PDN.

Karena menurut pelapor nomor polisi tersebut bukan BM, yang berarti membayar pajak di Jakarta.

Sehingga korban sebagai wartawan merasa tertarik untuk dimuat dalam medianya.

Setelah memfoto nomor polisi mobil tersebut, korban duduk diruang tunggu kantor Bapenda. Tak lama kemudian korban didatangi seorang lelaki yang tidak dikenalinya.

" Abang yang foto mobil bos saya ya, untuk apa bang," tanya lelaki tersebut.

Kemudian korban menjawab untuk dijadikan sebuah berita. Namun pelaku tidak puas dengan jawab korban dan membawa korban ke ruang Bapenda.

Disitu korban ditanya lagi identitas sebagai seorang wartawan dan korban menunjukkan ID Card Wartawannya, lalu difoto oleh oknum tersebut.

Selanjutnya, korban mengetahui nama lelaki tersebut berinisial DA. Bahkan lelaki tersebut sempat mengatakan ' mau main dengan saya.

Pada saat itu, korban mengaku bajunya ditarik dan dibawa ke belakang mobil jenis Fortuner, yang difoto sebelumnya di parkiran.

Bahkan korban juga mengaku mendapat cakaran dari pelaku DA tersebut. Lantaran korban sedang fokus membuka Hp dan suruh dihapus oleh pelaku.

Lalu, Hp korban dirampas oleh pelaku lainnya yang menggunakan pakaian dinas Aparatur Sipil Negara (ASN).

Uparlin juga menyebutkan dalam laporannya, bahwa ia dikerumuni lima orang tak dikenal siapa orangnya.

Disitulah korban diduga mengalami kekerasan yang menyebabkan pipi sebelah kiri terdapat luka goresan berdarah. Dan korban telah melakukan visum di rumah sakit Bhayangkara Polri di Jalan Kartini Pekanbaru, guna bukti penyelidikan.

Sementara itu, Kapolsek Sukajadi sempat memperlihatkan foto korban yang terkena cakaran pelaku.

Hanya saja saat ini, kata Hermawi, pihaknya masih menyelidiki pelaku tindak kekerasan terhadap wartawan tersebut.

" Pasti kami tangani dan menangkap pelaku. Kami tidak melihat korban seorang wartawan, tapi aksi kekerasannya yang kita tindak," tegas Hermawi. (rpc)