Kapolresta : Tidur Satu Jam Itu Sudah Lama, Itupun Saya Cuma Tidur Ayam

Senin, 08 Mei 2017

Kapolresta dan jajaran saat merilis jumlah tahanan yang telah diamankan dan yang masih diburu, Senin (8/5). Foto idon

INHILKLIK.COM, PEKANBARU - Aparat penegak hukum Kepolisian dan TNI terus berupaya melakukan pencarian terhadap tahanan Rutan Kelas IIB Pekanbaru, yang masih kabur.

Data terakhir yang dibeberkan Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto telah berhasil dikembalikan ke ke rutan sebanyak 299 orang.

Sementara sisanya 149 orang masih salam pencarian pihak kepolisian dan TNI serta dibantu masyarakat.

" Dari total 448 orang tahanan yang kabur ini sudah hampir separuh yang telah tertangkap dan juga ada yang menyerahkan diri," kata Santo kepada wartawan, Senin (8/5) siang.

Hingga saat ini, Polresta Pekanbaru sudah membentuk tim terpadu yang terdiri dari Satlantas, Sateskrim, Buser dan Sabhara.

Sedangkan tim gabungan terdiri dari Polresta Pekanbaru, Polda Riau, Brimob, TNI, Satpol PP, Damkar dan elemen masyarakat lainnya.

Santo membeberkan fakta penyebab tahanan ini kabur. Beberapa indikator adalah adanya kelompok kecil yang menjadi provokator.

" Ya, ada dua orang berinisial I dan A. Mereka ini tahanan narkoba yang kuat kita duga sebagai provokator kaburnya tahanan ini," ungkapnya.

Sehingga pemicu tahanan kabur bukan buntut dari kerusuhan. Akan tetapi dua orang provokator tersebut memanfaatkan waktu saat kepolisian melakukan aksi demo pada Jumat (5/5) siang itu.

Lebih lanjut dikatakan Santo. Pihaknya mengaku ada beberapa kendala terbesar untuk melakukan pencarian.

Pertama, data dan nama para tahanan yang masih kabur tidak ada. Kedua, foto-foto juga belum didapatkan.

Hanya saja petugas saat ini melakukan pencarian dengan insting. Sekecil apapun informasi yang diterima akan ditindak lanjuti.

" Kesukitan terbesar kita data dan foto itulah tidak ada. Setidaknya untuk memudahkan adanya ciri-ciri khusus atau dimana tersangka diproses dan ditangkap sebelumnya. Kita kan punya sidik jari, jadi bisa lebih mudah," ujar Santo.

Pihaknya mengaku semua itu masih on proses, bekerja sama dengan pihak rutan dan Polda Riau.

Menurut Santo lagi, kaau sudah ada nama, kasus dan prosesnya dimana, maka itu akan cepat terungkap. Tapi jika masih belum itu akan kesulitan.

Santo juga tidak berani menargetkan berapa lama untuk menangkap sisa tahanan yang masih kabur tersebut.

Memang diakuinya, kebanyakan yang kabur ini tahanan narkotika. Tapi pihaknya belum mengetahui nama-nama bandar besar yang lepas.

Untuk itu, tim terpadu dan gabungan terus berupaya melakukan pencarian terhadap tahanan kabur. Berbagai upaya dilakukan, mulai dari penyisiran, razia dan koordinasi dengan kepolisian tetangga.

Santo mengaku semenjak kasus tahanan kabur ini tidak bisa tidur nyenyak. Sebab dia terus berpikir dan berusaha mendapatkan tahanan kabur sebanyak itu.

" Satu jam tidur itu sudah lama. Itupun saya cuma tidur ayam," akui poliisi berpangkat melati tiga itu.

Pasalnya selain pucuk pimpinan mengkoordinir anggotanya, dia juga turut serta dalam pengejaran tahanan tersebut.

Bahkan tiga malam berturut-turut, Santo berada di rutan melakukan pengamanan dan pencarian.

" Kemarin saya sempat jatuh. Ini lutut saya masih sakit," ujar Santo sambil memegang lututnya.

Namun, dia mengatakan tidaklah patah semangat melakukan pencarian sisa tahanan yang masih kabur.

Sementara itu, dalam rilis yang disampaikan, Kapolresta Pekanbaru didampingi Kasat Reskrim, Kompol Bimo Ariyanto, Kabag Ops, Kompol Indra Andiarta dan Kasubag Humas, Ipda Dodi Vivino didepan ruang Command Center Polresta Pekanbaru. (RPZ)