Tetesan Air Hujan di Mars Lebih Besar Ketimbang di Bumi

Jumat, 19 Mei 2017

INHILKLIK.COM, CALIFORNIA - Miliaran tahun lalu, Mars dipercaya pernah mengalami fenomena hujan yang kuat. Sehingga, hujan tersebut turut andil dalam membentuk permukaan planet.

Dilansir Space, Kamis (18/5/2017), selain membentuk permukaan planet, hujan juga mengukir saluran ke tanah merah dan membasuh sebagian kawah. Menurut penelitian terbaru, beberapa tetes hujan yang jatuh di Mars pada masa lalu diyakini lebih besar dibanding yang terjadi di Bumi.

Robert Craddock dari Smithsonian Institution di Washington, DC dan Ralph Lorenz dari Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory di Laurel, Maryland membuat model curah hujan Mars purba. Peneliti mempertimbangkan bagaimana atmosfer planet telah berubah selama ribuan tahun. Mars diyakini terbentuk sekira 4,5 miliar tahun lalu.

 Planet merah ini memiliki atmosfer tebal dengan tekanan sekira empat kali dari udara saat ini di Bumi. Mereka menghitung bahwa tekanan tinggi tersebut akan menghasilkan tetesan air hujan sekira 3 milimeter atau lebih.

Namun, tekanan yang turun di Mars seiring berlalunya waktu, mengubah sifat hujan di planet ini.

"Dengan menggunakan prinsip fisika dasar untuk memahami hubungan antara atmosfer, ukuran hujan, dan intensitas curah hujan, kami telah menunjukkan bahwa Mars akan melihat beberapa tetes air hujan yang cukup besar," kata Lorenz.

Pada tekanan atmosfer yang setara dengan Bumi, misalnya diameter tetesan hujan Mars kemungkinan bisa mencapai sekira 7,3 mm atau hampir 1 mm lebih besar dari tetesan air hujan di Bumi saat ini. (okz)