INHILKLIK.COM, JAKARTA - Orang-orang Yahudi harus bisa menghargai warisan Kekaisaran Ottoman, yakni toleransi beragama.
Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan bahwa Yahudi harus menyadari kenyataan bahwa toleransi beragama meningkat selama pemerintahan Ottoman di Yerusalem.
"Di era Ottoman, komunitas yang memiliki agama dan sekte berbeda hidup dalam koeksistensi damai dan menikmati kebebasan beribadah selama berabad-abad," begitu keterangan dari juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki Huseyin Muftuoglu.
"Dalam konteks ini, orang-orang Yahudi diharapkan mengetahui yang terbaik dan menghargai toleransi unik selama era Ottoman," lanjutnya seperti dimuat Russia Today.
Pernyataan itu dikeluarkan di tengah ketegangan di Temple Mount pasca pemasangan dan kemudian pencopotan detektor logam di ditus suci di Yerusalem serta langkah pembatasa beribadah bagi warga muslim Palestina.
Mengingat perebutan Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Jalur Gaza setelah Perang Enam Hari 1967, Muftuoglu mengatakan bahwa tanggung jawab yang ada pada Israel adalah untuk segera membuat akal sehat berlaku, kembali ke status quo di Al -Haram Al-Sharif. (RMOL)