INHILKLIK.COM - Seluruh anggota tim perakit robot dari Afghanistan yang sebelumnya ditolak masuk ke AS membuktikan kapabilitas mereka. Kelompok ini memenangkan sebuah kontes bergengsi di Eropa.
Kelompok yang terdiri dari enam remaja puteri berusia 14 hingga 17 tahun berhasil menyabet peringkat juara di kontes robot terbesar di Eropa, The Robotex Festival yang digelar di Estonia pada Rabu, 29 November 2017.
paralax
Kelompok yang berasal dari kota Herat, Afghanistan ini mendapat perhatian internasional pada akhir musim panas lalu setelah mereka mendapat pemberitahuan visa mereka untuk ke AS ditolak. Padahal mereka hendak ke AS untuk mengambil bagian dalam kompetisi robot internasional.
Diberitakan Al Arabiya, Jumat, 1 Desember 2017, Kedutaan Besar Afghanistan di London dan Washington menyampaikan, kelompok remaja tersebut berhasil menang dalam festival bergengsi di Eropa yang diadakan di Tallinn, pada 24 hingga 26 November 2017. Mereka mempresentasikan bagaimana sebuah robot mampu menyerap energi matahari untuk membantu pertanian skala kecil di ladang petani. Kelompok ini menang atas pilihan ribuan pengunjung yang hadir dalam event tersebut.
Sebelumnya kelompok ini berhasil mendapatkan tiket untuk kompetisi internasional Juli lalu di The First Global Challange Robotics di Washington. Tapi mereka gagal berkompetisi karena visanya ditolak oleh pemerintah AS.
Belakangan, pihak berwenang AS menarik kembali penolakan itu setelah menimbulkan keramaian internasional dan mengizinkan kelompok tersebut untuk masuk ke AS melalui proses jalur khusus kemanusiaan, karena aksi mereka membawa keuntungan buat kehidupan.
Tim ini hanya memiliki waktu dua pekan untuk beradu ketrampilan di ajang ini. Tapi mereka berhasil menyabet juara. (yan/viva)