INHILKLIK.COM, JAKARTA - Pemimpin ISIS Afghanistan, Abu Saad Erhabi, dilaporkan tewas dalam sebuah serangan udara di tempat persembunyian kelompok militan tersebut di Nangarhar pada akhir pekan lalu.
Juru bicara pasukan Amerika Serikat di Afghanistan, Martin O'Donnell, mengonfirmasi kabar ini dengan mengatakan bahwa pasukannya melakukan serangan melawan "seorang pemimpin senior dari organisasi target."
Direktorat Nasional urusan Keamanan Kabul kemudian melaporkan bahwa sepuluh anggota ISIS lainnya tewas dalam serangan udara gabungan Afghanistan dan sejumlah negara asing itu.
Dalam operasi tersebut, aparat juga menghancurkan berbagai senjata dan amunisi di dua tempat persembunyian ISIS.
Dilansir Reuters, Gubernur Provinsi Nangarhar mengatakan bahwa Erhabi adalah pemimpin ISIS Afghanistan keempat yang tewas sejak Juli 2017 lalu.
Sejumlah pemimpin ISIS Afghanistan lainnya, termasuk Abu Sayed, juga tewas di tempat persembunyian mereka di Nangarhar.
Provinsi yang berbatasan dengan Pakistan tersebut memang merupakan salah satu wilayah paling berbahaya di Afghanistan.
Afiliasi ISIS yang menamakan diri ISIS Khorasan (ISIS-K) mulai aktif di Nangarhar sejak 2015.
Jumlah pasti anggota ISIS-K sulit dihitung karena mereka sering berganti sekutu, tapi militer AS memperkirakan jumlah mereka sekitar 2.000 orang.
Beberapa bulan belakangan, lebih dari 150 anggota ISIS menyerahkan diri ke pasukan keamanan Afghanistan di Provinsi Jawzjan, di mana pertempuran memperebutkan rute penyelundupan ke Turkmenistan terus bergejolak.
sumber: cnnindonesia