Harpreetinder Singh Bajwa, Penerbang AS Pertama yang Diizinkan Berjanggut

Senin, 10 Juni 2019

INHILKLIK.COM, JAKARTA - Untuk pertama kalinya, seorang pria Sikh Amerika diberikan akomodasi religius untuk menjaga janggutnya, turban, dan rambutnya yang tidak dicukur saat bertugas di Angkatan Udara AS.

Dikutip dari laman rakyatku, Harpreetinder Singh Bajwa, yang bergabung dengan cabang militer pada tahun 2017, tidak dapat mengamati praktiknya karena perawatan dan tata cara berpakaian, yang menegakkan standar ketat untuk pria dan wanita, dikutip 

Dalam siaran pers pada hari Kamis, Dana Pertahanan dan Pendidikan Hukum Sikh Amerika (SALDEF) mengumumkan bahwa Bajwa telah diberikan izin untuk memakai barang-barang iman saat bertugas aktif.

"Saya sangat senang bahwa Angkatan Udara telah memberikan akomodasi religius saya," kata pilot itu. "Hari ini, saya merasa bahwa negara saya telah memeluk warisan Sikh saya, dan saya akan selamanya berterima kasih atas kesempatan ini."

Laki-laki Sikh secara eksplisit dilarang memotong dan mencukur rambut mereka di bawah Rehat Maryada , kode etik agama.

Mereka juga harus mengenakan sorban untuk menutupi rambut mereka setelah diikat, biasanya dalam bentuk sanggul.

Menurut Air Force Times , Bajwa awalnya bertanya apakah dia bisa meminta keringanan untuk masalah ini selama pelatihan teknologi di Charleston, South Carolina setahun yang lalu.

"Saya bertanya kepada pelatih militer saya dan dia membantu saya menemukan aplikasi pengabaian yang tepat, kemudian saya menunggu sampai saya mencapai tugas berikutnya," katanya.

Bajwa diberikan akomodasi setelah mendapatkan perwakilan dari Aliansi Veteran Veteran Amerika (SAVA) dan Uni Kebebasan Sipil Amerika (ACLU).

“Tidak seorang pun harus memilih antara mengikuti iman mereka atau melayani negara mereka,” kata pengacara ACLU Heather L. Weaver. “Kami senang bahwa Angkatan Udara mengabulkan permintaan klien kami, dan kami berharap semua cabang militer memahami pentingnya inklusi dan keberagaman agama.”

Pada tahun 2016, Kapten Simratpal Singh, seorang perwira Sikh Amerika yang dihiasi dan veteran perang, menerima akomodasi keagamaan jangka panjang dari Angkatan Darat AS untuk melayani dengan janggut, turban, dan rambut panjang, menurut NBC News .

Tahun berikutnya, cabang militer memperbarui peraturannya untuk memudahkan orang Sikh dan Muslim Amerika untuk melayani.(Gil)