INHILKLIK.COM, MALAYSIA - Empat orang akan didakwa dengan pembunuhan dan menyebabkan jatuhnya Malaysia Airlines Penerbangan MH17.
Itu terjadi lima tahun setelah pesawat itu ditembak jatuh di Ukraina timur, dan menewaskan 298 orang di dalamnya.
Penerbangan MH17 sedang dalam perjalanan dari Amsterdam ke ibu kota Malaysia Kuala Lumpur pada Juli 2014, ketika ditembak di atas wilayah yang dipegang oleh separatis pro-Rusia.
Tim Investigasi Gabungan (JIT) mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka akan mengeluarkan surat perintah penangkapan nasional dan internasional untuk keempat tersangka.
Mereka adalah tiga orang Rusia, bernama Igor Girkin, Sergey Dubinskiy dan Oleg Pulatov, dan satu orang dari Ukraina, Leonid Kharchenko.
Menurut penyidik, Girkin adalah mantan kolonel Federal Security Service (FSB) Rusia, Dubinskiy dipekerjakan oleh badan intelijen militer Rusia GRU dan Pulatov adalah mantan prajurit pasukan khusus Rusia, Spetsnaz-GRU.
Kharchenko dari Ukraina tidak memiliki latar belakang militer, tetapi diyakini telah memimpin unit tempur di Donetwsk pada Juli 2014.
Para tersangka tidak dituduh menembakkan rudal ke MH17. Namun jaksa penuntut Belanda, Fred Westerbeke mengatakan, "keempatnya dituduh menyebabkan jatuhnya MH17, yang menyebabkan kematian semua orang di pesawat ... dan membunuh 298 penumpang pesawat MH17".
Persidangan keempat pria itu akan berlangsung pada 9 Maret 2020 di Kompleks Peradilan Schiphol di Badhoevedorp. Penyelidik mengatakan, para terdakwa akan diadili secara in absentia jika perlu.
Penyelidik mengatakan mereka tidak akan meminta tersangka diekstradisi karena konstitusi Rusia dan Ukraina melarang ekstradisi warga negaranya.
Namun mereka akan meminta Rusia untuk bekerja sama dengan penyelidikan, dan meminta kedua negara untuk menanyai tersangka tentang tuduhan tersebut.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyambut baik tuduhan dari para penyelidik internasional dan mengatakan ia berharap semua pihak yang bersalah menghadapi keadilan.
"Ukraina menyambut baik kesimpulan dari Tim Investigasi Gabungan (JIT) mengenai MH17," kata sebuah tweet yang diposting hari Rabu di akun Administrasi Presiden Ukraina.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut tuduhan itu "sama sekali tidak berdasar, dan bahwa konferensi pers JIT bertujuan untuk mendiskreditkan Rusia".
"Tidak ada bukti konkret kali ini yang ditunjukkan untuk mendukung pernyataan melanggar hukum tersebut," kata mereka dalam sebuah pernyataan, dikutip CNN.