INHILKLIK, - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) Abdullah Azwar Anas meminta supaya setiap membuat sebuah inovas tidak harus dibarengi dengan aplikasi baru.
Menteri Anas melihat selama ini banyak instansi pemerintah memproduksi aplikasi baru untuk mengiringi inovasi yang ditemukan. Sehingga, lebih dari 27.000 aplikasi telah dibuat untuk berbagai pelayanan publik.
Padahal, menurut Menteri Anas, pemerintah cukup menggunakan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE), sebab dinilai bagus dan memenuhi syarat serta memiliki arsitektur seperti arsitektur dunia.
"Kedepannya perlu dihindari satu inovasi satu aplikasi," ujar Menteri Anas di Pekanbaru, Kamis (7/9/2023).
Ia juga mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) agar menjalankan digitalisasi, namun Menteri Anas menegaskan, digitalisasi bukan saja dipandang sebagai sebuah aplikasi. Menurutnya, percuma mempunyai banyak aplikasi tapi antar dinas saja tidak bisa dimanfaatkan untuk berkomunikasi.
"Harapan saya bagaiaman digitalisasi kedepannya harus berjalan. Tetapi digitalisasi bukan aplikasi. Sekarang yang hebat bukan orang yang memperbanyak aplikasi, tapi menginteroperabilitas aplikasi. Kadang aplikasi banyak tapi tidak bisa saling berkomunikasi antar dinas satu dengan dinas lain, bahkan dalam dinas saja tidak bisa berkomunikasi karena masing-masing punya aplikasi yang tidak bisa satu," jelasnya.
Selain dinilai dapat mengefisienkan cara kinerja pemerintah, Menteri Anas juga menyebut digitalisasi adalah cara paling cepat untuk melipatgandakan pencapaian sebuah negara atau provinsi.
"Tidak ada yang lebih cepat untuk melipatgandakan pencapaian dan kepuasan rakyat kecuali dengan digitalisasi. Saya harap para bupati atau wali kota agar digitalisasi bisa jalan," imbuh MenpanRB.