Keterangan foto: Bhabinkamtibmas Polsek Kuindra Bripka H Arif Kurniawan saat menyusuri sungai menuju Desa Tujuan pelaksanaan Cooling System Pemilu Damai 2024
INHILKLIK, - Sebuah tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh Pimpinan persis bagaikan titah Raja yang tak boleh tidak dibantahkan siapapun, begitu pula setiap pimpinan wilayah ketika menerima amanah dari pemimpin tertinggi dalam tubuh Kepolisian Republik Indonesia. Sudah selayaknya loyalitas kepada pimpinan diharapkan mampu mewujudkan setiap asa dan harapan agar cita-cita dari lembaga bisa timbul dengan nyata.
Saat itu cuaca terlihat cerah, langkah tegap seorang Bhabinkamtibmas Desa Tanjung Melayu Polsek Kuindra Bripka Arif Kurniawan menunjukkan semangat yang membara turun ke lapangan melaksanakan titah pimpinan.
Matahari mulai terik, tepat pukul 08.00 wib tambat tali di Sampan dilepas dari tunggul (tiang).
"Pusssss,"... Sampan yang dinaiki Bintara tingkat empat itu mulai berlayar setelah nakhoda bernama Adi (56 tahun) mendayung secara perlahan-lahan.
Brigadir dengan pangkat cengkok empat itu duduk dengan santai sambil menikmati kesegaran alam di sepanjang Sungai. Sebelum mengarungi sungai dengan sampan kayu yang dinaikinya, Bhabinkamtibmas telah menempuh perjalanan sepanjang 2 kilometer dengan medan tanah gambut berlumpur.
Mengarungi sungai menuju tujuan, Bripka H Arif Kurniawan menikmati pemandangan di helat tugasnya sebagai Bhabinkamtibmas di Desa Tanjung Melayu, kecamatan Kuindra itu. Wajah tersenyum meski jarak yang ditempuh masih cukup jauh. Bripka Arif bertanya kepada pak Adi.
"Adakah pekerjaan lain selain membawa sampan?," tanya Bhabinkamtibmas. "Kadang berkebun dan kadang ambil upah 'menyolak' kelapa komandan," jawab Adi.
Disela pertanyaan tersebut, Bhabinkamtibmas pun bertanya perihal lain. "Apa sebenarnya yang diinginkan masyarakat sipil menjelang pemilu 2024 saat ini," tanya Bripka Arif.
"Kalau saya pribadi hanya berharap harga bahan pokok tetap stabil seperti saat ini, dan juga semua masyarakat selalu merasa damai serta diayomi dengan baik oleh Kepolisian, itu saja Ndan," jawab Adi kepada Bhabinkamtibmas.
Mendengar jawaban si pengayuh sampan, Bhabinkamtibmas bersyukur bahwa kehadiran Polri selama ini telah berhasil menjadi sosok pengayom, pendingin yang baik dan penghangat yang ramah bagi masyarakat Kuindra.
Perjalanan melewati jalur sungai menggunakan sampan yang di dayung oleh pak Adi ternyata memakan waktu 30 menit untuk bisa sampai ke tempat tujuan. Tanpa sadar, sampan yang dikayuh Adii akhirnya tiba ditempat tujuan, dan Bhabinkamtibmas Tanjung Melayu mengucapkan terimakasih kepada Adi yang sudah membawanya hingga ke tempat tujuan.
Saat tiba ditujuan, yakni Desa Tanjung Melayu, Kecamatan Kuindra, Bripka H Arif Kurniawan langsung menemui masyarakat yang sedang melakukan pekerjaan menyolak kelapa. Bripka H Arif Kurniawan tampak menyatu dengan masyarakat.
Dialog interaktif dua arah itu mengalir dengan lancar, Bripka Arif kemudian mengingatkan ke masyarakat bahwa Pemilu 2024 tidak akan lama lagi. Maka dari itu perlu ada komitmen berkelanjutan bersama dalam menjaga keharmonisan di lingkungan masyarakat Wilayah Hukum Polsek Kuindra.
Sambil menyeduh hangatnya kopi yang sudah disediakan oleh masyarakat setempat, pembicaraan juga semakin bertambah hangat, dan masyarakat yang ada di tempat itu turut mendengarkan dengan seksama apa yang disampaikan Bhabinkamtibmas.
"Bapak-bapak, Pemilu 14 Februari 2024 sebentar lagi, kita semua mesti komitmen dan sepakat untuk nanti pelaksanaan pemilu di tempat kita bisa berjalan dengan lancar dan berlangsung damai" begitu kalimat awal pembuka bicara kepada masyarakat yang dijumpai Bhabinkamtibmas.
Masyarakat yang mendengar turut tersenyum seolah memberikan isyarat setuju terhadap apa yang sudah disampaikan Bhabinkamtibmas diawal pembicaraan. Masyarakat yang hadir kemudian bertanya tentang apa saja yang mesti dilakukan agar komitmen itu berjalan sebagaimana mestinya.
"Kami dari masyarakat mesti gimana bila ternyata dilapangan mendengar informasi yang tidak jelas, misalnya bila ada masyarakat yang bilang bahwa seorang calon presiden atau legislatif tertentu melanggar aturan pemilu" tanya Wira, warga Desa Tanjung Melayu kepada Bripka H. Arif.
Tanpa waktu lama-lama dan pikir panjang, lontaran pertanyaan tersebut seolah menggambarkan kegundahan yang sedang dialami masyarakat tentang persolan yang mungkin saja terjadi dalam perjalanan proses tahapan pemilu 2024, Bripka Arif lantas memberikan beberapa pemahaman penting seperti titah yang diberikan pimpinan.
"Poin pertama yang mesti dilakukan adalah jangan langsung mengiyakan begitu saja informasi yang diterima ditengah masyarakat," pinta Bhabinkamtibmas kepada Wira dan masyarakat lainnya yang mendengarkan. Selain itu, Bripka Arif mengatakan peredaran informasi kini bisa terjadi dalam hitungan detik.
"Informasi bisa didapat darimana saja, tidak hanya dari mulut ke mulut masyarakat, dari internet juga bisa hanya dalam hitungan detik, cari tau dulu kebenarannya baru bisa dipikirkan benar atau tidak tentang apa yang beredar di masyarakat," kata Bripka Arif mengedukasi masyarakat yang sedang bersamanya.
Melalui perbincangan hangat yang ditemani kopi dan teh, Kepolisian di Sektor Kuindra, Polres Inhil itu sangat menyatu sekali dengan masyarakat setempat. Tak terasa pembicaraan itu sudah setengah jam berlalu.
Melanjutkan poin yang kedua, Bhabinkamtibmas menjelaskan informasi yang terindikasi hasut menghasut terkadang bisa saja dengan sengaja dihadirkan agar konsentrasi masyarakat yang sudah memantapkan pilihannya menjadi buyar.
"Informasi seperti itukan tujuan agar bapak ibu mengurungkan niat atas pilihan yang sudah difikirkan sejak awal, nah itulah namanya hoax atau politik campaign. Itu jelas tidak baik, abaikan sajalah," papar Bripka Arif, Selasa 16 Januari 2024.
Pukul 09.30 wib, Bripka Arif memberikan pesan edukasi yang mendalam kepada masyarakat. Puncak dari pesta demokrasi adalah tentang kedamaian sesuai dengan bunyi Pancasila yang ketiga.
Hal penting lainnya, agar masyarakat jangan mudah terhasut dengan informasi yang tidak bisa diujikan kebenarannya secara valid, harus tetap waspada terhadap informasi yang menjelekkan peserta pemilu satu sama lainnya.
"Kita jangan mau dipecah belah hanya karena informasi hoax dan tidak bisa dipertanggungjawabkan, kita harus ingat bahwa makna Pancasila ketiga, yakni 'Persatuan Indonesia' itu merupakan hal yang sakral mesti kita pegang teguh, begitu juga dengan makna bhinneka tunggal ika," ujar Bripka Arif sambil sesekali menyeduh Kopi yang sudah ada sedari awal di meja tempatnya duduk.
Penjelasan Bripka Arif Kudniawan tersebut menggambarkan betapa pentingnya peran Kepolisian dalam memberikan edukasi yang baik kepada masyarakat, gagasan dan semangat dalam mendedikasikan diri untuk mengabdi kepada atasan dan negara juga sangat penting.
Bhabinkamtibmas itu mengucapkan terimakasih yang tinggi kepada masyarakat yang bersedia meluangkan waktunya berdialog dua arah dan masih mendengarkan edukasi Pemilu Damai 2024 dari Kepolisian, terlebih lagi kepada masyarakat yang berada di wilayah hukum Polisi Sektor Kuindra.
Sebagai penutup perbincangan bersama masyarakat, Bripka Arif meminta agar warga selalu berkoordinasi dengan pihak berwajib yang membidangi. Kemudian ia meminta agar masyarakat di Kecamatan Kuindra agar sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Pussssss... bunyi sampan di dayung lagi pertanda telah selesai melaksanakan titah Kapolsek Kuindra AKP Suwandi B terkait soal cooling system di Desa Tanjung Melayu. Bhabinkamtibmas kembali melakukan perjalanan pulang ke Mako Polsek Kuindra.
Penulis : Juni Liadi Putra Pratama (Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Indragiri Hilir)
Media : INHILKLIK.COM