Miris! 47 Persen Guru Indonesia Terjerat Pinjol Ilegal

Jumat, 24 Mei 2024

INHILKLIK - Survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa sebagian besar guru di Indonesia terlilit pinjol. Salah satu penyebabnya adalah perilaku konsumtif.

Berdasarkan data dari OJK, persentase guru di Indonesia yang menjadi korban pinjaman online ilegal mencapai 47%. Melihat tingginya angka tersebut, sebagian orang penasaran apa alasan guru terjerat utang online.

Berdasarkan keterangan dari Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi perilaku konsumtif dari para guru tersebut menjadi alasan utama mereka menggunakan pinjol.

“Ini sudah banyak kebutuhan pun konsumtif, seperti itu mulailah mereka terjerat pinjol-pinjol ilegal,” ujarnya.

Kiki mengatakan bahwa sebenarnya para guru sudah memiliki pemahaman mengenai ancaman digital, namun belum sepenuhnya terliterasi

"Karena itu, kita terpanggil untuk bagaimana kita merangkul guru-guru ini. Kita didik satu guru, satu kelas, satu sekolah akan menjadi well-literated," kata Kiki.

Untuk mengurangi risiko dari hal tersebut, OJK mengadakan edukasi keuangan bagi guru Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI), yakni acara Training of Trainers bagi guru dengan tema "Guru Cerdas Keuangan, Wujudkan Masa Depan Sejahtera." Ini diadakan sekaligus memperingati Hari Pendidikan Nasional.

Selain itu, beberapa guru membagikan pengalaman "pahit" mereka atas produk jasa keuangan ilegal secara langsung. Salah satunya, Arlin, yang suatu hari mendapatkan telepon saat sedang mengajar yang menyebut ia telah mendaftarkan asuransi kesehatan.

Pihak yang menelepon itu menyebutkan data-data Arlin dengan lengkap. Ia lantas meminta untuk dibatalkan karena sudah memiliki asuransi. Tetapi pembatalan tidak pernah dilakukan dan Arlin menerima tagihan sampai Rp3 juta.

Karena tidak mau membayar, ia diteror melalui pemanggilan di handphone. Arlin sampai mengganti nomor namun tetap mendapat terror.

Bahkan pihak yang menagih sampai mendatangi sekolah tempat Arlin mengajar. Pada akhirnya, karena sudah ditekan dari berbagai pihak, ia akhirnya membayar tagihan yang tidak pernah ia lakukan itu.