Harga Emas Anjlok Imbas Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS

Selasa, 18 Juni 2024

INHILKLIK - Harga emas anjlok pada perdagangan Senin (17/6/2024) karena kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS). Selain itu, investor menunggu lebih banyak data AS dan komentar dari pejabat The Fed sepanjang minggu untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk tentang prospek kebijakan moneter.

Mengutip Reuters Selasa (17/6/2024), harga emas spot turun 0,8% menjadi US$ 2.315,14 per ons. Harga kontrak berjangka emas AS turun 0,8% menjadi US$ 2.330,1.

“Benar-benar kekurangan berita fundamental baru yang penting, jadi pasar emas mencari arah dari pasar luar,” kata Jim Wyckoff, analis pasar senior di Kitco Metals.

Wyckoff menambahkan, harga emas mungkin akan bergerak sideways antara US$ 2.300 dan US$ 2.400 hingga katalis fundamental utama berikutnya terjadi, yang mungkin tidak akan terjadi hingga sekitar Juli.

Imbal hasil obligasi AS 10 tahun naik tipis setelah turun tajam minggu lalu, membuat emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil kurang menarik bagi investor.

Para pedagang terus mencermati komentar-komentar yang akan datang dari Presiden The Fed New York John Williams, Presiden The Fed Philadelphia Patrick Harker, dan Gubernur The Fed Lisa Cook.

Pada Ahad (16/6/2024), Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan, merupakan prediksi yang wajar bahwa bank sentral AS akan memangkas suku bunga sekali tahun ini, menunggu hingga Desember untuk melakukannya.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Sejumlah rilis data penting akan terjadi pada pekan ini, seperti data penjualan ritel AS pada Selasa (18/6/2024), klaim pengangguran mingguan pada Kamis (20/6/2024), dan indeks purchasing managers pada Jumat (21/6/2024). Data-data tersebut dapat memberikan kejelasan lebih lanjut tentang konsumsi dan kekuatan ekonomi.

"Data inflasi yang lebih lemah dari perkiraan berturut-turut, bersama dengan perincian yang kurang agresif dari pertemuan FOMC (Federal Open Market Committee), telah menyebabkan minat terhadap emas meningkat," kata Ryan McKay, ahli strategi komoditas senior di TD Securities, dalam sebuah catatan.

Namun, lanjut McKay, masih banyak ketidakpastian mengenai waktu pemangkasan yang diharapkan, dan posisi makro terhadap kejutan data akan tetap tinggi dalam waktu dekat.

Sementara itu, harga logam mulia lainnya, yakni perak turun 0,9% menjadi US$ 29,26 per ons, platinum naik 0,9% menjadi US$ 966,05, dan paladium terpangkas 0,1% menjadi US$ 886,91.**