Riau Berpeluang Miliki Embarkasi Haji

Kamis, 24 Oktober 2024

INHILKLIK - Lembaga Pekan Institute melakukan dialog publik mengangkat tema "Urgensi Pengembangan Bandara Sultan Syarif Kasim II: Melihat Peluang Embarkasi Haji di Riau."

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, Rabu (23/10/2024), dengan menghadirkan beberapa pihak berkepentingan.

Direktur Pekan Institute, Ahmad Fitri, mengatakan bahwa pada kegiatan dialog ini, pihaknya juga mengundang beberapa pihak terkait, mulai dari Dinas Perhubungan Riau, Kanwil Kemenag Riau dan Kabupaten/Kota, pihak bandara, serta Ombudsman.

Dengan dialog ini, mudah-mudahan bisa memberikan masukan bagi pengambil kebijakan di Riau dan pusat, terutama terkait tema yang diangkat," kata Ahmad Fitri.

Dia menjelaskan bahwa terkait tema yang diusung, Riau punya peluang besar dalam memiliki embarkasi haji, karena Provinsi Kepulauan Riau sebagai provinsi tetangga juga sudah memiliki embarkasi. Jemaah haji dari Provinsi Riau juga tercatat cukup banyak.

"Tema ini penting dan ada kaitannya dengan kondisi bandara yang ada. Kami memandang penting untuk menggali lebih jauh terkait peluang itu," sebutnya.

Asisten III Setdaprov Riau, Elly Wardhani, yang juga hadir dalam kegiatan tersebut, mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik dialog ini. Karena tumbuh kembangnya suatu daerah itu bisa dilihat dari lancarnya arus orang dan barang, termasuk melalui bandara.

Sebagai salah satu daerah yang menjadi gerbang internasional, Riau layak mendapatkan fasilitas penerbangan yang baik, seperti embarkasi haji," katanya.

Elly menyampaikan bahwa pada 2024 ini keberangkatan jemaah haji Riau masih melalui Batam. Ini karena Riau belum memiliki embarkasi haji sendiri dan sebelumnya hanya memiliki embarkasi haji antara.

"Tentu masyarakat berharap saat akan berhaji bisa langsung berangkat dari Riau menuju Arab Saudi. Tapi tentunya fasilitas harus mendukung. Untuk itu, perlu pengembangan Bandara SSK II. Sesuai rencana tata ruang, di wilayah tersebut tidak tersedia wilayah pengembangan, karena itu perlu dilakukan diskusi seperti ini untuk mencarikan solusi," tutupnya.