Ilmuwan Berhasil Mengungkap Waktu Kematian Matahari

Sabtu, 02 November 2024

INHILKLIK - Penelitian tentang tata surya menjadi semakin akurat. Universitas Warwick dan Badan Antariksa AS (NASA) selama bertahun-tahun melakukan penelitian dan perbandingan dengan bintang-bintang lain berhasil menetapkan umur dari matahari.

Ilmuwan telah menetapkan bahwa usia matahari sekitar 4,5 miliar tahun. Kesimpulan lain dari analisis tersebut adalah bahwa matahari kini telah berusia sekitar setengah dari usianya.

Untuk mencapai akhir dari matahari, manusia harus menunggu 5 miliar tahun lagi. Namun, perlu dicatat bahwa proses kematian matahari akan berlangsung secara progresif, sehingga keruntuhan di berbagai planet yang membentuk sistem ini akan terjadi jauh lebih awal, dengan konsekuensi bencana di Bumi.

Kematian Matahari akan terjadi seiring menipisnya hidrogen dengan suatu fase di mana bintang ini akan menjadi raksasa merah. Matahari akan bertambah besar ukurannya dan akan berada sangat dekat dengan planet kita, dengan hancurnya kehidupan manusia akibat hancurnya atmosfer dan lenyapnya lautan.

Salah satu skenarionya, sebagaimana telah direnungkan selama beberapa dekade, adalah mencari masa depan bagi umat manusia di tata surya yang lain.

Boris Gaensicke, dari Departemen Fisika di Universitas Warwick, mengemukakan bahwa jenis analisis digunakan untuk memprediksi bagaimana dan kapan kematian Matahari akan terjadi guna menghadapi strategi bertahan hidup.

Namun, salah satu peringatan dari komunitas ilmiah adalah juga kepedulian terhadap planet bumi saat ini karena perubahan iklim untuk memastikan keberlanjutannya di masa kini.