Kurangi Angka Stunting, DP2KBP3A Inhil Imbau Remaja Hindari Pernikahan Dini

Ahad, 06 Oktober 2024

INHILKLIK - Remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10- 18 tahun. Sebanyak 18 persen penduduk dunia adalah remaja, sekitar 1,2 miliar jiwa. Rentang usia ini merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik secara fisik, psiklogis, maupun intelektual.

Rasa ingin tahu yang tinggi dan keinginan untuk mencoba hal-hal baru merupakan ciri khas remaja. Hal tersebut tak jarang disertai dengan pengambilan keputusan yang ceroboh atau tidak berpikir panjang, seperti menikah muda atau pernikahan dini misalnya.

Kepala Dinas Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) mengatakan pernikahan dini masih banyak ditemui.

Hal ini menyebabkan angka kematian ibu dan anak, penularan infeksi seksual menular, dan kekerasan semakin meningkat bila dibandingkan dengan perempuan yang menikah pada usia besar dari 21 tahun.

Selain itu menghindari pernikahan Dini juga bisa menghindari kita dari terjadinya Stunting pada anak.

Selanjutnya, Kehamilan maupun proses persalinan pada usia muda tentunya memiliki risiko atau komplikasi yang berbahaya dan dapat menyebabkan Stunting pada anak.

Perempuan yang melahirkan sebelum usia 15 tahun memiliki risiko kematian 5 kali lebih besar daripada perempuan yang melahirkan pada usia lebih dari 20 tahun.

Kematian pada ibu hamil usia 15-19 tahun lebih sering dijumpai di negara dengan pendapatan menengah ke bawah.

Bayi yang lahir dari perempuan usia kurang dari 18 tahun memiliki risiko mortilitas dan mobbiditas 50 persen lebih besar daripada bayi yang lahir dari ibu usia lebih dari 18 tahun. (Adv)