INHILKLIK - Harga emas dunia melemah pada Kamis (5/12/2024) seiring kenaikan imbal hasil obligasi Treasury Amerika Serikat (AS), yang didorong oleh rilis data klaim pengangguran mingguan.
Pasar juga bersiap menantikan data payrolls non-pertanian (NFP) AS yang akan memberikan petunjuk lebih lanjut terkait kebijakan Federal Reserve terhadap suku bunga.
Dilansir dari Reuters, harga emas spot turun 0,7% ke level US$ 2.630,30 per ons. Sementara itu, harga emas berjangka AS ditutup melemah 1% di angka $2.648,40 per ons.
Kita berada dalam periode stagnasi. Harga emas dunia berada pada kisaran tertentu sambil menunggu data atau stimulus baru yang dapat menggerakkan harga keluar dari kisaran tersebut," kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures David Meger.
Kenaikan Imbal Hasil Obligasi dan Fokus Pasar
Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun naik sebesar 0,3%. Sementara itu, Bitcoin mencatat lonjakan bersejarah, menembus angka US$ 100.000 untuk pertama kalinya pada Kamis.
Data menunjukkan klaim pengangguran di AS meningkat minggu lalu, mencerminkan perlambatan pasar tenaga kerja secara bertahap. Fokus investor kini tertuju pada laporan payrolls non-pertanian AS yang akan dirilis Jumat (6/12/2024).
Apabila data NFP menunjukkan pelemahan, hal ini dapat memberikan dukungan tambahan bagi harga emas dunia," ujar Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank.