|
Aksi Komando di pekanbaru (Foto: Febian) |
Pekanbaru (Inhilklik) - Konsolidasi Mahasiswa Nasional Indonesia (KOMANDO) melakukan pergerakan aksi serempak di seluruh nusantara, Rabu (19/3). aksi ini bentuk dari komitmen "Djuang KOMANDO" yang ditelurkan di Universitas Surya Kencana Ciajur, Jawa Barat Beberapa waktu lalu. KOMANDO akan membangun pergerakan di seluruh wilayah Indonesia dengan berpijak landasan strategis yakni penyelamatan konstitusi. Dengan empat kali amandemen, Indonesia tidak lagi berdaulat dan dijajah kembali. Makanya, kita inginkan Indonesia harus kembali ke UUD 1945 yang asli"
Fakta yang terjadi di bumi pertiwi, Indonesia seakan tidak berdaya di kaki–kaki kukuh kapitalisme dan neolib. Cengkraman neoliberalisme kian kuat ketika mazhab ekonomi nasional justru berkeras hati untuk tetap berkiblat ke barat melalui produk kebijakan ekonomi nasional yang bernuansa kapitalis dan neolib.
"Oleh karena itu perlu dibangun kesadaran dan kebijakan nasional untuk menyelamatkan negara Republik Indonesia dari imperalisme baru yang bernama neoliberalisme di bidang politik, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, agama, hukum, pertahanan dan keamanan," ungkap Miardi Koordinator Komando Riau dalam rilisnya kepada
Inhilklik.com, Kamis (20/03/14).
Konstitusi, mengamanatkan agar pembangunan ekonomi Indonesia harus berdasarkan prinsip ekonomi kerakyatan sesuai dengan UUD 1945 yang asli sehingga mampu menciptakan terwujudnya kedaulatan ekonomi Indonesia dan semata mata untuk kemakmuran rakyat.
Segala pola penjajahan yang terjadi pasca teramandemennya UUD 1945 melahirkan Undang–undang yang mengakibatkan konstitusi saat ini melindungi para pemilik modal dan perusahaannya dalam mengambil kekayaan alam Indonesia sah dimata hukum.
Dengan diberlakukannya Undang-Undang Dasar 1945 hasil amandemen merupakan bukti nyata penghianatan terhadap konstitusi, karena buah hasil dari amandemen UUD 1945 dari pertama sampai keempat secara nyata membuka pintu penjajahan.
Hal ini, tentu saja, bertolak belakang dengan semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, Pancasila sebagai Ideologi Negara dan Falsafah Bangsa, berdaulat secara Politik, Berdikari secara Ekonomi, Berkepribadian secara Sosial Budaya.
Aksi ini dilakukan di beberapa kota di seluruh Indonesia, diantaranya Samarinda, Banjarmasin, Jember, Surabaya, Kebumen, Semarang, Wonosobo, Garut, Majalengka, Bandung, Aceh, Kepri. Medan, Riau(Pekanbaru) Pandeglang(Banten), Jakarta, Tangerang, Cianjur, Cirebon, Makasar,
Sementara, di PekanbaruKOMANDO teritorial wilayah riau sendiri aksi dilakukan di depan gedung konsulat Jendral Malaysia dan melakukan longmarch menuju kantor DPRD Propinsi Riau dengan melakukan jalan mundur.
Kronologi kejadian dimulai ketika pada pukul 13.00 WIB, puluhan mahasiswa yg tergabung di KOMANDO menuju Konjen Malaysia. Aksi di depan Konjen Malaysia dilakukan sebagai simbol negara internasional yang turut serta melakukan penghisapan atas sumber daya alam indonesia, sehingga keterjajahan asing akan hutan dan lain sebagai nya dapat kita rasakan beberapa waktu yang lalu berupa bencana asap yang menyelimuti bumi lancang kuning. Kita Mahasiswa berorasi dan melakukan pembakaran ban di depan konjen malaysia, polisi memadamkannya. Pukul 14.00 ditengah guyuran hujan kita mahasiswa melakukan longmarch menuju kantor DPRD Riau dengan melakukan jalanmundur.
Setelah sampai di depan gedung DPRD kita berorasi dengan damai di bawah pengawalan polisi. Namun ditengah orasi sekitar pukul 16.00 WIB, polisi bertindak represif memukul mahasiswa yang memang kalah jumlah dengan alasan mengganggu ketertiban umum.
18 orang mahasiswa diamankan dan dimasukkan ke dalam truk polisi, dengan border yang kuat berpijak akan”SOLIDARITAS ADALAH PANGLIMA” apabila ada yang tertangkap kita akan ikut semua. menurut keterangan awal dari pihak kepolisian kita akan menuju Mapolresta Pekanbaru. Namun di tengah perjanan mahasiswa dipaksa turun sambil ditendangi oleh polisi.
| rls